Sabtu, 19 November 2016 15:08 WIB

Irisan Jengkol Menambah Kegurihan Sayur Asem Mpok Nasah

Editor : Hendrik Simorangkir
SAYUR Asem tak selalu identik dengan masakan satu suku tertentu di Tanah Air. Di banyak daerah, misalnya Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Jawa atau Jakarta (Betawi), juga sangat populer dengan masakan kolaborasi sayur-sayuran ini.

Maaf, tak ingin mengulas citarasa satu per satu masakan sayur asem dari berbagai daerah. Lebih baik fokus terhadap masakan Sayur Asem Betawi Asli, Mpok Nasah, di pertigaan Jalan H. Saaba, Meruya Selatan, Jakarta Barat.

Lalu apa yang membedakan citarasa Sayur Asem Mpok Nasah dengan sayur asem lainnya yang banyak kita jumpai, baik di restoran mewah maupun warung Betawi lainnya di sudut-sudut Ibukota?

Sekilas, sayur asem Mpok Nasah memang terlihat sama dengan sayur asem lainnya. Tapi, ketika dicicipi ada rasa istimewa, di samping rasa khas, yakni asem.

Irisan jengkol yang dicampurkan saat memasak sayur asem, tampaknya salah satu resep andalan Mpok Nasah. Tentu tak meninggalkan dasar pembuatan sayur asem, yakni daun melinjo, kacang tanah, irisan labu siam serta kacang panjang.

sayur-asem-mpoknasah

Selain kuat pada citarasa, kedahsyatan sayur asem Mpok Nasah juga diperkuat sambel khas yang tak terlalu pedas, tapi mampu menambah selera makan Anda.

Harganya juga relatif terjangkau. Satu piring nasi + sayur asem plus sambel, dibanderol Rp20 ribu.

Eiiit, tunggu dulu. Di Warung Mpok Nasah Anda tak dilayani khusus, kecuali penyajian sayur asem. Anda bisa mengambil sendiri nasi sesuai yang Anda inginkan, ikan goreng, tempe goreng, bakwan udang dan sebagainya.

Penulis kebetulan menjadi saksi sejarah berdirinya Warung Mpok Nasah. Saat warung ini masih rindu pelanggan, berkali-kali penulis mencoba meyakinkan pemiliknya untuk bersabar karena suatu hari nanti warung ini akan maju pesat.

Ini bukan soal ramal meramal. Tapi, citarasa sayur asem serta dipadu sambel yang khas, membuat Warung Mpok Nasah bakal maju. Dan, itu terbukti.

Sayang, Warung Mpok Nasah hanya buka pada pukul 10:00 - 14:00. Tapi, jika Anda datang pukul 13:30, tak ada jaminan Anda masih kebagian hidangan sayur asem.

Maklum, yang datang ke sana bukan hanya warga yang berkantor di dekat situ, tetapi juga banyak pelanggan datang dari jauh hanya sekadar menikmati kelezaatan Sayur Asem Mpok Nasah.*
0 Komentar