Selasa, 03 Januari 2017 15:59 WIB

BPS DKI: Tingkat Kemiskinan di Jakarta Naik 0,14 Poin

Editor : Hermawan
Laporan: Yanti Marbun

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat tingkat kemiskinan di DKI Jakarta periode September 2016 tercatat sebesar 385,84 ribu orang (3,75 persen), jika dibandingkan pada bulan September 2015, jumlah penduduk miskin sebesar 368,67 (3,61 persen). Artinya, jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta naik 17,17 ribu orang atau naik 0,14 poin.

"Rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan pada September 2015-September 2016 mengalami peningkatan sebesar 0,159 poin (0,274 pada September 2015 menjadi 0,433 pada September 2016)," ujar Kepala Bidang Statistik Sosial, Sri Santo Budi Muliatinah di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (3/01/2017).

Pengeluaran penduduk miskin di Jakarta tercatat naik bulan September 2016 sebesar Rp 520.690 per kapita per bulan. Lebih tinggi dibandingkan bulan September 2015, yaitu Rp 503.048 per kapita per bulan.

"Peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2016, komoditas makanan sebesar 64,33 persen (Rp 334.938). Sedangkan untuk nonmakanan sebesar 35,67 persen (Rp 185. 752). Komoditas makanan yang paling penting bagi penduduk miskin adalah beras yang diikuti dengan rokok kretek filter," papar Sri.

"Untuk komoditas nonmakanan, komoditi barang/jasa mempunyai peranan terbesar adalah perumahan (36,73 persen), yang diikuti listrik di urutan nomor kedua," ujar Sri.

Lebih lanjut, Sri menjelaskan persoalan kemiskinan bukan hanya dilihat dari sekadar jumlah dan persentase penduduk miskin. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan.

"Tercatat indeks kedalaman kemiskinan periode September 2015 (0,274), September 2016 (0,433). Artinya naik 0,159 poin. Untuk indeks keparahan kemiskinan pada September 2015 (0,044), September 2016 (0,075). Artinya naik sebesar 0,031 poin," ungkapnya.

Untuk itu, peningkatan nilai kedua indeks pada periode September 2015- September 2016 ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menurun, serta ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin tinggi.

 
0 Komentar