Kamis, 12 Januari 2017 12:47 WIB

Polisi dan TNI Kawal Demo Mahasiswa di Istana Negara

Reporter : Sriyanti Gaol Editor : Rajaman
Mahasiswa se-Jabodetabek bersama Kapolres Jakpus dan Komandan Dandim di Patung Kuda (Dok/Yanti)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jabodetabek mulai mendatangi kawasan Patung Kuda Indosat, Gambir, Jakarta Pusat untuk melakukan aksi demo di depan Istana Negara.

Berdasarkan pantauan, gabungan mahasiswa sudah mulai ramai memadatai kawasan itu. Kapolres Jakarta Pusat Kombes Dwiyono bersama Komandan Dandim 0501 Jakarta Pusat Kolonel Infanteri Moch Zamroni datang untuk memonitor kegiatan aksi mahasiswa kali ini. 

"Sebelumnya kita sudah bersepakat (mahasiwa dan polisi) kalau titik kumpulnya disini (kawasan Patung Kuda Indosat). Insya Allah akan kita kawal saat mereka akan bergerak ke arah Istana," ujar Dwiyono, Kamis (12/01/2017).

Sementara itu, Komandan Dandim 0501 Jakarta Pusat Kolonel Infanteri Moch Zamroni menghimbau agar mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya dengan tertib.

Zamroni melanjutkan, akan melakukan penambahan personil pengamanan apabila memang dibutuhkan.

"Bilamana membutuhkan (anggota) masih bisa kita tambah. Kan ada aksi Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) juga tetapi situasional atas permintaan dari pihak kepolisian. Kita berharap adik-adik kita menyampaikan aspirasinya dengan baik dan tertib,"sambungnya.

Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), hari ini akan melakukan unjuk rasa di 19 titik di wilayah se-Indonesia, tak terkecuali di Ibukota. 

Diperkirakan, akan ada sebanyak 750 orang mahasiswa yang hari ini akan turun ke jalan melakukan unjuk rasa di Jakarta. Mereka menamakan aksi mereka hari ini sebagai aksi unjuk rasa bela rakyat 121.

Dalam aksi mereka hari ini, ada lima tuntutan yang akan mereka sampaikan ke pemerintah, yaitu:

1.Menolak dengan tegas PP No.60 Tahun 2016 dan menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) untuk mencabut PP tersebut.

2.Menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan yang pro terhadap rakyat.

3.Mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya.

4.Menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan.

5.Menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA.

 


0 Komentar