Jumat, 13 Januari 2017 21:21 WIB

Kearifan Lokal Banyu Pinaruh Bakal Pikat Wisman Datang ke Bali

Reporter : Fahad Tholib Editor : RB Siregar
Masyarakat Bali melakukan ritual Banyu Pinaruh yang merupakan tradisi mandi di sumber-sumber air atau laut.(dok/isti)

DENPASAR, Tigapilarnews.com  – Menpar Dr. Ir. Arief Yahya MSc  meyakini culture Bali selalu menjadi magnit yang sulit ditandingi destinasi manapun di muka bumi ini. Karena prosesi dan tradisi budaya di Bali itu sudah dijalankan secara konsisten oleh masyarakat dengan penuh penjiwaan. 

“Jadi, daya tarik culture-nya sangat kuat, dikombinasi dengan nature yang keren. Kekuatan culture Bali itulah yang terus dipromosikan di mancanegara,” kata Menpar di Denpasar, Bali, Jumat (13/1/2017).

Khusus Bali, lanjut Arief Yahya, komposisi ketertarikan turis berwisata ke Pulau Dewata adalah 60% budaya, 35% alam, dan 5% karya cipta tangan-tangan kreatif orang. 

Akan ada momentum yang bagus di 22 Januari 2017 nanti, yang selalu menjadi atraksi yang mengundang rasa ingin tahu wisman, yakni ritual pembersihan diri Banyu Pinaruh di sejumlah pantai indah di Bali.

Kearifan lokal ini dipastikan akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara. Kepala Dinas Pariwisata Bali  AA Gede Yuniartha Putra mengatakan, kearifan lokal di Bali memang acap kali menjadi daya tarik bagi wisata di Bali. 

”Masyarakat akan memadati Pantai sejak pukul 05.30 WITA, menjelang matahari terbit, sebagai perlambang menyongsong energi dan semangat baru. Ini justru menarik karena akan ada ritual yang dilaksanakan dengan indah dan bisa dinikmati saat matahari terbit,” ujar Agung.

Lebih lanjut Agung mengatakan, selain pantainya yang indah, Bali juga terkenal dengan kearifan lokal adat dan budayanya yang kental. 

Kata Agung, Banyu Pinaruh merupakan tradisi umat Hindu di Bali yang melakukan pembersihan badan atau mandi di sumber-sumber air atau di laut. 

Banyu Pinaruh dilaksanakan setelah perayaan hari raya Saraswati, yang jatuh pada hari Minggu menurut pawukuan Hindu. 

Pada setiap perayaan Banyu Pinaruh, Umat Hindu biasanya menghaturkan sesajen serta melakukan persembahyangan di pinggir pantai atau sumber air lainnya.

 

”Kemudian baru melakukan pembersihan badan dengan mandi di Pantai atau sumber air lainnya. Setelah selesai melakukan pembersihan badan, dilanjutkan dengan prosesi kum-kum an. kum-kum an ini terdiri dari air bunga yang dibasuhi ke wajah serta badan kita. Wisatawan biasanya ikut berbaur dan foto-foto. Silahkan datang, menarik untuk disaksikan,” katanya.

Pria bertubuh tegap itu mengatakan, wisata bahari di Bali akan selalu menjadi tempat recomended untuk dikunjungi, semua wisatawan domestik maupun mancanegara pun berbondong-bondong  mencari tempat wisata bahari di Bali. 

Bali terkenal dengan pantai-pantainya yang indah, salah satu pantai yang terkenal di Bali adalah  Kuta. Banyak juga pantai indah lainnya di Bali, seperti pantai Pandawa, pantai Melasti, pantai Sanur, pantai Nusa Dua.

”Dalam acara Banyu Pinaruh juga nanti ada acara meminum racem. Racem merupakan minuman tradisional Bali yang juga disukai Wisman. Ritual Banyu Pinaruh ini sangat menarik dan memang kami terapkan sebagai wisata kearifan lokal. Selain dapat mengenal adat dan budaya lokal, bisa mengenal alam bahari di sekitar kita terutama Pantai,” ujar Agung.

Kata Agung, inti dari ritual ini  pembersihan diri melalui sumber-sumber air yang ada. Diharapkan wisata bahari Banyu Pinaruh ini menjadi wisata yang sarat makna. Selain dapat melestarikan warisan tradisi lokal, juga dapat berlibur menikmatinya.

"Kami menghaturkan canang (rangkaian janur dan bunga) untuk dipersembahkan sebelum melakukan Banyu Pinaruh atau pembersihan diri di pantai," katanya.