Sabtu, 18 Februari 2017 10:17 WIB

Peneliti CSIS: Putaran Dua Kian Berat untuk Ahok-Djarot

Reporter : Sriyanti Lumban Gaol Editor : Hendrik Simorangkir
Peneliti CSIS, Arya Fernandes. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Putaran kedua dalam perhelatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada April 2017, akan menjadi persaingan ketat bagi dua kandidat yang tersisa, yakni pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saeful Hidayat dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Selisih perolehan suara yang didapat oleh dua kandidat pun tak jauh berbeda. Sementara, suara dari pasangan urut nomor satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, yang telah mengakui kekalahannya, akan menjadi rebutan pada putaran kedua nanti.

Atas hal tersebut Peneliti Centre For Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai Ahok-Djarot memerlukan usaha yang keras dalam putaran kedua Pilkada nanti.

"Memang diputaran kedua enggak mudah bagi petahana, dengan selisih yang ketat sekitar 3 persen, kembali kerja keras, karena selain tentu dengan selisih yang ketat, secara psikologis suara biasanya pada batas tertentu akan lari ke penantangnya," ujar Arya, Sabtu (18/2/2017).

Tak hanya itu, persidangan dan prokontra di aktifkannya kembali Ahok juga menjadi dua hal yang harus dihadapinya secara bersamaan.

Untuk itu, mantan Bupati Belitung Timur beserta tim pemenangannya perlu lebih bekerja sama dan bekerja keras dalam putaran kedua nanti. "Tim sukses harus lebih bekerja keras lagi," tandasnya.