Jumat, 24 Februari 2017 20:01 WIB

Pentagon Berencana Kalahkan ISIS di Luar Irak dan Suriah

Editor : Rajaman
Militer AS (ist)

WASHINGTON, Tigapilarnews.com - Rencana Pentagon mengalahkan ISIS akan menyasar wilayah di luar Irak dan Suriah, termasuk ancaman pegaris keras di seluruh dunia, yang memicu perang.

Pernyataan Kepala Staf Gabungan Jenderal Marinir Amerika Serikat (AS) Joseph Dunford menyarankan ruang lingkup rencana awal itu akan jauh lebih luas daripada yang diperkirakan dan mungkin menghilangkan rincian lebih taktis, seperti, permintaan pasukan khusus.

"Ini bukan tentang Suriah dan Irak. Ini mengenai ancaman antar-wilayah," kata Dunford dalam acara di Washington, Jumat (24/2/2017).

"Jadi, kami saat menemui Presiden dengan beberapa pilihan. Pilihannya pasti dalam kaitan ancaman antar-wilayah," katanya menambahkan.

Ia mengatakan, angkatan bersenjata AS memperkirakan sekitar 45.000 petempur asing IS ditarik kelompok tersebut dari lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

"Rencana kami agar mencapai kesuksesan, yang pertama ialah perlu memotong jaringan di antara kelompok-kelompok regional yang sekarang berubah menjadi sebuah ancaman antar wilayah," katanya.

Ulasan dari militer AS termasuk sebuah masukan dari Menteri Dalam Negeri AS Rex Tillerson, begitu juga dari Kementerian Keuangan dan komunitas intelijen AS. Dunford mengatakan rencana tersebut juga akan menargetkan sumber-sumber pasukan ISIS dan kabar yang membiarkan kelompok itu membentuk pemerintahannya sendiri.

Ulasan dari strategi Amerika itu hadir di saat penentuan upaya-upaya koalisi yang dipimpin AS untuk melawan ISIS baik di Irak dan Suriah, dan juga dapat melonggarkan beberapa larangan kebijakan yang dibuat pada masa Obama, seperti pembatasan jumlah pasukan.

Salah seorang komandan Amerika yang berada di Baghdad, Irak, Letjend Angkatan Darat Stephen Townsend mengatakan bahwa dia yakin pasukan dengan dukungan AS mampu merebut kembali kedua basis ISIS utama yaitu Kota Mosul di Irak dan Kota Raqqa di Suriah dalam waktu enam bulan ke depan.

Pasukan Irak memperkirakan akan terjadi pertempuran sengit melawan ISIS untuk merebut kembali Mosul.

Di Suriah, Amerika harus segera membuat keputusan apakah akan mempersenjatai pasukan YPG Suriah meskipun ada keberatan dari Turki yang bersekutu dengan NATO, karena menganggap mereka teroris.

Kepala Pusat Komando Militer AS Jenderal Joseph Votel, yang mengawasi pasukan di Timur Tengah, meminta wartawan pergi bersamanya di kawasan tempat Amerika Serikat membutuhkan lebih banyak pasukan di Suriah untuk mempercepat gerakannya.

sumber: antara


0 Komentar