Minggu, 26 Februari 2017 11:25 WIB

Ranieri Sebut Mimpinya Telah Mati.

Editor : Yusuf Ibrahim
Claudio Ranieri. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Claudio Ranieri membuat pernyataan pertama setelah dipecat Leicester City, Kamis (23/02/2017) lalu.

Dalam pernyataan tersebut, Ranieri menyebut mimpinya telah mati. Ranieri dipecat ketika Leicester terseok-seok di papan bawah klasemen Premier League 2016/2017. 

The Foxes terpaut 1 poin dari zona degradasi. Ironisnya, pemecatan tersebut terjadi sembilan bulan setelah pelatih asal Italia itu mempersembahkan trofi juara Premier League pertama bagi Leicester.

"Mimpi saya telah mati terkubur. Setelah euforia musim lalu sebagai juara Premier League, harapan saya adalah bertahan di sini. Sayang sekali harapan itu tidak terwujud," kata Ranieri setelah dipecat, dikutip Daily Mail. 

"Perjalanan kami di musim lalu benar-benar menakjubkan. Pengalaman itu akan saya kenang selama-lamanya. Untuk itu, saya ingin berterima kasih kepada keluarga besar Leicester City. Terima kasih juga kepada para jurnalis yang telah melaporkan kisah terbesar dalam sepak bola," lanjut pria berusia 65 tahun tersebut.

Setelah dipecat The Foxes, Ranieri langsung menjadi sorotan. Sejumlah fans datang ke rumahnya guna memberikan dukungan sekaligus menunjukkan rasa simpati kepada pria kelahiran Roma, Oktober 1951 tersebut. 

Dari foto-foto yang diunggah Daily Mail, Sabtu (25/2/2017), fans yang berkunjung ke rumah Ranieri membawa sejumlah barang sebagai kenang-kenangan. Fans yang datang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa.(exe/ist)


0 Komentar