Sabtu, 25 Maret 2017 08:35 WIB

Brantas Anies-Sandi Siap Berantas Kecurangan di Pilgub DKI

Editor : Yusuf Ibrahim
Anies Baswedan dan Sandi Uno. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Komunitas warga Jakarta yang tergabung dalam Barisan Tempur Anies-Sandi (Brantas) mendeklarasikan dukungannya ke paslon nomor urut 3. Brantas menyatakan kesiapannya memberantas kecurangan di Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.

Sekjen Brantas, Jamalulail, mengatakan Brantas siap menjaga suara Anies-Sandi di setiap tempat pemungutan suara (TPS) pada pencoblosan 19 April 2017 mendatang. Anggota Brantas merupakan gabungan warga Jakarta, seperti Rawa Terate, Pulogadung, Kayu Putih, Pademangan Barat, Ancol dan Kramat.

"Kami siap melawan kepalsuan dan kecurangan untuk kemenangan Anies-Sandi," ujarnya saat deklarasi di Posko Pemenangan Anies-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2017).

Menanggapi dukungan ini, Tim Pemenangan Anies-Sandi, M Taufik menyampaikan rasa terima kasihnya. Dukungan Brantas, akan menambah kekuatan, magnet, dan daya dorong bagi Anies-Sandi untuk Pilgub DKI putaran kedua ini.

"Perubahan besar, pemimpin DKI berubah. Ajak juga teman, tetangga, dan saudara untuk memilih Anies-Sandi. Itu akan menyumbang suara besar bagi Anies-Sandi," tuturnya.

Taufik berharap, anggota Brantas menjaga lingkungan dengan mewaspadai mobilisasi massa saat Pilgub DKI Jakarta berlangsung. Anggota Brantas yang menemukan mobilisasi massa diminta segera melapor ke Posko Anies-Sandi yang tersedia di setiap wilayah.

"Hati-hati juga dengan politik uang. Ada yang dikasih uang untuk mencoblos dan ada yang dikasih uang untuk tidak mencoblos. Laporkan segera, biar kami nanti ada teman-teman yang menindaklanjuti dengan memukul kentongan," terangnya.

Sementara itu, Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan komitmennya untuk menjaga Kebhinekaan di Jakarta. Semangat ini akan menjadikannya mengayomi semua warga jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta nanti. "Jangan sampai menjadi pemimpin yang memancing perpecahan," bebernya.

Mantan Mendikbud itu menambahkan, seorang pemimpin hadir untuk mengeratkan persatuan warga Jakarta. Hal tersebut terwujud bila pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan dengan cara birokrasi yang dikelolanya.

"Pilkada membuat warga terpecah belah karena ada pilihan. Tapi kita harus berpikir ini seperti pertandingan sepak bola. Jika pertandingan selesai, kita kembali lagi bersama menjadi warga Jakarta," katanya.(exe/ist)


0 Komentar