Minggu, 26 Maret 2017 20:41 WIB

Djarot Pakai Peci di Surat Suara, Habib Novel: Tolong Disesuaikan Akhlaknya

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretaris Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) DPD DKI Jakarta, Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengomentari perubahan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat yang mengenakan peci atau kopiah dalam surat suara putaran kedua Pilgub DKI 2017. 

Menurut Novel hal itu wajar-wajar saja. Peci merupakan simbol nasional yang dapat dikenakan oleh siapapun, sehingga ia tidak merasa kaget jika Djarot mengenakan peci dalam foto di surat suara putaran kedua.

"Kita melihat itu peci kan simbol nasional, bahkan kalau kita melihat petahana (Cagub Basuki Tjahaja Purnama), gubernur terdakwa itu sendiri sudah lama pakai kopiah, bahkan pakai sorban lagi," kata Habib Novel saat dikonfirmasi, Minggu (26/3/2017).

Meski begitu, Habib Novel menyarankan, agar yang mengenakan peci termasuk Djarot, untuk bisa menjaga akhlak. Karena, peci sebagai simbol nasional mengandung makna tentang kearifan, kesantunan, kesopanan, dan adat ketimuran.

"Boleh-boleh saja pakai kopiah, itu hak mereka. Apalagi Djarot yang KTP-nya Islam, yang katanya ada hajinya, ya sudah silahkan saja pakai kopiah. Tolong disesuaikan dengan akhlaknya," pungkasnya.

Seperti diketahui, dalam surat suara yang akan digunakan pada Pilkada Jakarta putaran kedua, foto Djarot tampak mengenakan kopiah. Alhasil, penampilan Djarot itu terkesan meniru pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang telah lebih dulu menggunakan jargon "Coblos Pecinya".


0 Komentar