Senin, 27 Maret 2017 11:35 WIB

Polisi Bekuk Lima Perompak di Perairan Dumai

Editor : Sandi T
Kapal tanker berbendera Marshall Island. (ist)

PEKANBARU, Tigapilarnews.com - Polres Dumai, Provinsi Riau, menangkap lima pria perompak sebuah kapal tanker berbendera Marshall Island saat bersandar di perairan Kota Dumai.

"Mereka semua perompak kapal tanker yang beraksi sejak 2007 silam," kata Kapolres Dumai, AKBP Donal H. Ginting ketika dihubungi dari Pekanbaru, Senin (27/3/2017).

Donal menjelaskan lima pelaku perompak yang dibekuk jajaran Satpol Air Polres Dumai pada Minggu (26/3/2017) itu, adalah MS (40), RK (22), dan AR (38), ketiganya warga Kota Dumai.

Selain itu, DR (30) dan HR (18), keduanya warga asal Pulau Rupat, Bengkalis. Masih ada seorang pelaku lainnya yang belum ditemukan karena menceburkan diri ke laut saat penangkapan.

Ia menuturkan peristiwa tersebut terjadi di kapal tanker bernama MT Ping AN yang telah bersandar sejak Jumat (24/3/2017) di perairan Kota Dumai. Kapal itu bermaksud menunggu giliran memuat minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) untuk kemudian diangkut ke Tiongkok.

Namun, pada saat menunggu giliran memuat CPO, lima perompak berusaha melancarkan aksinya pada Minggu dini hari. Para pelaku dilaporkan sempat naik ke atas kapal dengan menggunakan alat seadanya, seperti tali, cangkok, dan bambu.

"Akan tetapi pada saat berada di atas kapal, mereka dipergoki anak buah kapal yang bertugas. Alarm kapal lalu dibunyikan," katanya.

Saat kejadian, anggota Satpol Air Polres Dumai berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara sehingga petugas langsung berusaha melakukan penangkapan.

"Saat anggota kita datang, mereka semua berusaha terjun ke laut. Namun, para pelaku berhasil ditemukan dan telah kami bawa untuk pemeriksaan," tuturnya.

Dari penangkapan itu, polisi menyita barang bukti, antara lain satu kapal kayu bermesin, telepon seluler, tali sepanjang 40 meter, bambu, karung goni, dan besi cangkok.

Hasil pemeriksaan sementara, diketahui bahwa bandit itu merupakan pemain lama yang telah beraksi sejak 2007. Wilayah operasi mereka meliputi perairan Riau, Lampung, hingga Sumatera Utara.

"Sasaran mereka adalah kapal tanker yang menunggu bongkar muat. Sepanjang 2017 ini, mereka mengaku telah beraksi tujuh kali," katanya.

Donal berjanji pihaknya akan menuntaskan masalah bajak laut yang berpotensi mengganggu iklim investasi dan keberadaan tol laut yang kini sedang dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo.

sumber: antara


0 Komentar