Kamis, 30 Maret 2017 09:58 WIB

Sandiaga Tantang Ahok Debat Soal Data Penggusuran

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Rajaman
Kondisi Penggusuran di Jakarta (dok/Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Sandiaga Uno menyarankan agar tim pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak perlu berdebat mengenai data penggusuran  disampaikan pasangannya Anies Baswedan.

Cawagub nomor urut tiga itu menantang kubu Ahok-Djarot untuk berdebat soal data penggusuran.

"Sebenarnya, kita jangan berdebat terkait data tersebut, tapi apa  akan dilakukan Pak Basuki berkaitan dengan program-program yang dekat dengan rakyat," ujar Sandiaga di kawasan Banjir Kanal Barat, Jakarta Barat, Rabu (29/3/2017).

Tim hukum Ahok-Djarot sebelumnya mengancam akan melaporkan Anies Baswedan ke Badan Pengawas Pemilu. Mereka menyebut Anies telah menyebar fitnah tentang Ahok.

Anggota kuasa hukum Ahok-Djarot, Pantas Nainggolan mengatakan, fitnah Anies berisi kebohongan Ahok akan menggusur 325 kampung di Jakarta. Fitnah itu, kata Pantas, kemudian disebar melalui video yang diunggah ke Youtube.

Pantas membantah tudingan Anies tersebut. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Pantas, tidak menggusur melainkan menata 325 titik termasuk pedagang kaki lima, spanduk liar, dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Meski demikian Sandi menilai ancaman laporan yang dilayangkan tim Ahok-Djarot sebagai hal yang sah. Menurutnya, ancaman itu juga menjadi bagian dari manuver dan strategi kampanye Ahok-Djarot.
Sandi tak khawatir dengan itu. Dia percaya data yang disampaikan Anies valid dan berdasar. Namun Sandi menyatakan telah menyiapkan tim hukum untuk mengkaji ancaman laporan itu.

"Kami sudah menyiapkan tim hukum. Tentunya data yang dipakai Pak Anies sangat valid, memiliki basis dan preferensi yang sangat sahih," katanya.

Sandiaga juga berjanji jika terpilih dirinya dan Anies tak akan melanjutkan kebijakan penggusuran. Ia menyatakan bakal menyelesaikan persoalan kota melalui musyawarah dengan warga, termasuk mengenai penggusuran.

"Era penggusuran semena-mena akan berakhir. Digantikan dengan rembuk untuk mencari solusi bersama-sama," kata Sandi.


0 Komentar