Sabtu, 15 April 2017 07:47 WIB

AS Terapkan Strategi Baru Hadapi Kim Jong-un

Editor : Yusuf Ibrahim
Kim Jong-un. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Donald Trump telah menetapkan strateginya untuk menghadapi Korea Utara (Korut) setelah melakukan review terhadap selama dua bulan.

Strategi itu adalah tekanan maksimum dan perjanjian. Para pejabat AS mengatakan penasihat presiden telah menimbang berbagai ide untuk bagaimana mendapatkan Korut menghentikan program nuklirnya.

Ide itu termasuk opsi militer dan mencoba untuk menggulingkan kepemimpinan diktator komunis yang terisolasi itu. Di ujung lain, mereka melihat gagasan menerima Korut sebagai negara nuklir.

Pada akhirnya, bagaimanapun, mereka menetapkan suatu kebijakan yang muncul untuk mewakili kontinuitas seperti dikutip dari Time, Sabtu (15/4/2017).

Titik berat pemerintah Trump, para pejabat mengatakan, pada peningkatan tekanan terhadap Pyongyang dengan bantuan China, mitra dagang dominan Korut. Para pejabat tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang hasil tinjauan kebijakan dan meminta anonimitas.

Strategi baru ini akan diturunkan pada saat meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. AS, Korea Selatan (Korsel) dan pejabat lainnya memantau Korut tengah mengindikasikan bisa melakukan uji coba rudal atau nuklir bertepatan dengan ulang tahun nasional yang penting akhir pekan ini.

Adapun kebijakan pemerintahan Trump saat ini, para pejabat AS menekankan, tidak ada perjanjian terkait Korut. Meskipun China menganjurkan untuk menggunakan jalur diplomatik, fokus untuk saat ini adalah memberikan tekanan.

Para pejabat mengatakan tujuan dari perjanjian harus denuklirisasi Korut. Tidak dapat menghasilkan perjanjian pengendalian senjata atau pengurangan senjata nuklir Korut akan berarti AS menerima Korut sebagai negara nuklir.

Para pejabat berharap Cina dan Rusia akan setuju untuk lebih memperketat sanksi PBB terhadap Korut jika melakukan uji coba nuklir lagi. Mereka menunjuk sebuah editorial di sebuah surat kabar China yang dikelola negara mengadvokasi pembatasan ketat pada penjualan minyak ke Korut.

Keputusan Beijing awal tahun ini untuk memotong impor batubara dari Korut juga dilihat sebagai tanda harapan. Penjualan batubara merupakan sumber penting pendapatan bagi pemerintah Kim Jong-un, dan AS mengatakan Cina telah mengirim balik beberapa pengiriman dalam beberapa hari terakhir.

Rusia dan Cina sangat penting untuk setiap kampanye tekanan pada Korut karena keduanya pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB.

Trump mungkin telah menggunakan militer AS untuk mengirim pesan ke Jong-un. Sebuah kapal induk, USS Carl Vinson, sedang menuju ke perairan Korea sebagai bentuk unjuk kekuatan.

Trump telah berulang kali mengeluarkan ancaman ambigu bahwa jika Beijing tidak bersedia berbuat lebih banyak untuk menekan Korut, AS mungkin mengambil masalah ke tangan sendiri.

Namun seorang pejabat militer AS, yang meminta anonimitas untuk membahas perencanaan, mengatakan AS tidak berniat untuk menggunakan kekuatan militer terhadap Korut dalam menanggapi baik uji coba nuklir atau peluncuran rudal.

Pejabat itu mengatakan rencana bisa berubah dalam hal tidak mungkin sebuah rudal Korut menargetkan Korsel, Jepang atau wilayah AS.(exe/ist)


0 Komentar