Selasa, 25 April 2017 14:31 WIB

Menkumham Akui Belum Bisa Bangun Lapas

Reporter : Muhammad Syahputra Editor : Rajaman
Yasona Laoly (dok/putra)

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengakui, pihaknya belum bisa terus-menerus membangun lembaga pemasyarakatan (lapas) untuk menampung para terpidana para pengguna serta kurir narkoba dijaring oleh polisi. 

Menurutnya, para pengguna dan kurir kecil narkoba dihukum dan di penjarakan layaknya Bandar. Hal tersebut, membuat kapasitas lapas menjadi kelebihan muatan.

"Coba bayangkan kita punya lima juta pemakai, dari survei yang dilakukan semisal ditangkap aja 10 persen, itu sudah berarti 500 ribu, sekarang aja dengan kapasitas kita yang 220 ribu sudah mabok dan sudah tidak manusiawi," ujar Yasonna di gedung DPR, Selasa (25/4/2017).

Melihat dari beberapa contoh negara lain, para pengguna dan kurir kecil narkoba diberikan amnesty untuk diarahkan ketahap rehabilitasi.

"Jadi jangan hanya artis yang direhabilitasi. Orang-orang didalam juga dan anggaran rehabilitasi harus dipikirkan secara ulang dan berkala, maka dari itu peran pendidikan serta lingkungan juga bisa membantu agar masyarakat tidak terjerumus bahaya narkoba," katanya.

Maka dari itu, saat para penghuni lapas narkotika tidak diberikan pendidikan seperti rehabilitasi secara bertahap akan lebih terjerumus kedalam lubang hitam gelap peredaran narkoba itu sendiri.

"Lapas akan menjadi tempat yang subur untuk permainan, karena mereka mengalami ketergantungan, apalagi kalo mental aparatnya (tidak baik) jadi kita selesaikan permasalahan ini secara bertahap," jelasnya.


0 Komentar