Senin, 15 Mei 2017 10:50 WIB

Ekspor Indonesia ke Taiwan Naik 15 Persen pada Kuartal 1-2017

Editor : Hermawan
ilustrasi.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Hubungan dagang antara Indonesia dan Taiwan semakin kuat. Hal ini ditandai dengan nilai ekspor Indonesia ke Taiwan yang terus meningkat. Pada tahun 2016, nilai ekspor Indonesia ke Taiwan mencapai 51 miliar dolar AS, dan memasuki kuartal 1-2017 naik sebesar 15 persen.

President and CEO of The Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Walter M.S Yeh mengatakan produk unggulan ekspor Indonesia adalah tekstil serta produk makanan dan minuman.

"Tekstil Indonesia cukup diminati karena berkualitas, sedangkan produk mamin Indonesia diakui enak," katanya di Jakarta, Senin (15/5/2017).

Ia mengatakan pelaku bisnis Taiwan juga banyak berinvestasi di Indonesia. Sepanjang tahun 2016, nilai investasi perusahaan Taiwan di Indonesia mencapai 20 juta dolar AS.

Investasi sebesar 20 juta dolar AS tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Taiwan mengucurkan dananya di Indonesia.

Ia menuturkan, Taiwan sangat kuat di sektor mesin manufaktur, informasi dan teknologi."Kelebihan mesin manufaktur adalah tahan lama dan harganya bersaing," ujar dia.

Dia mengatakan, agar produk Taiwan semakin diterima di Indonesia, digelar Taiwan Expo di JCC Jakarta pada 12-14 Mei 2017.

Taiwan Expo menampilkan produk kualitas terbaik Taiwan mulai produk kesehatan, makanan dan minuman hingga teknologi terbaru.

Sementara Assistant Deputy CEO International and Industry Collaboration Department Taiwan, Esther Yang mengatakan industri alat kesehatan sudah berkembang di Taiwan selama 10 tahun. Produk dan alat kesehatan Taiwan terus berinovasi menggunakan teknologi terbaru. Keunggulannya harga bisa bersaing dibandingkan produk Eropa.

"Alat kesehatan merupakan industri yang menjanjikan di Taiwan dan menjadi industri prioritas," ujar dia.

Dia mengatakan, banyak pelaku industri alat kesehatan di Taiwan yang mulai mengembangkan bisnisnya di luar Taiwan. Salah satu pasar utama yang diincar adalah Indonesia.

"Indonesia pasar potensial karena penduduknya banyak dan sudah peduli terhadap kesehatan," kata dia. (ist)

 


0 Komentar