Selasa, 16 Mei 2017 21:57 WIB

PON Remaja 2018, Gubernur Kaltim Janji Perjuangkan Dana dari Swasta

Editor : Yusuf Ibrahim
Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, kembali menegaskan bahwa Provinsi Kalimantan Timur siap menjadi tuan rumah pelaksanaan PON Remaja tahun 2018 mendatang.

Menurut Awang Faroek saat menyampaikan sambutan pada acara Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Kaltim di Ballroom Hotel Messra Samarinda, Selasa (16/05/2017), Kaltim sudah pernah sukses menyelengarakan PON pada tahun 2008, dan setelah itu banyak sarana dan prasarana olahraga yang bisa dimaksimalkan untuk event nasional.

Terkait anggaran, Awang mengatakan akan memperjuangkan melalui pihak swasta, selain anggaran dari APBD Kaltim dan subsidi APBN untuk melaksanakan PON Remaja tersebut.

"Pihak swasta akan kita perankan untuk berkontribusi terhadap olahraga di Kaltim ini, dan ini sudah kita lakukan seperti persiapan PON 2016 kemarin di Jawa Barat," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua I KONI Pusat, Suwarno, menegaskan bahwa PON Remaja idealnya bisa mempertandingkan 30 cabang olahraga.

Namun demikian, ia menegaskan bahwa itu semua tergantung pada kesiapan tuan rumah, tentunya terkait dengan sarana dan prasarana olahraga yang tersedia.

"Pelaksanaan PON Remaja pertama di Jawa Timur hanya mempertandingkan 20 cabang olahraga, dan kami melihat Kaltim punya sarana prasarana yang representatif yang cukup banyak karena pernah sebagai tuan rumah PON 2008, yang pasti kami cukup apresiatif dengan keinginan Gubernur Kaltim, dan kami akan segera menindaklanjutinya dengan surat resmi," jelasnya.

Sementara itu, Ketua KONI Kaltim, Zuhdi Yahya menyambut baik keinginan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan akan segera menyusun program kerja, utamanya terkait dengan kegiatan KONI Kaltim pada tahun 2018 yakni Pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi ke-V dan rencana sebagai tuan rumah PON Remaja ke II.

Ia mengakui bahwa persiapan untuk melaksanakan program tersebut dinilainya cukup mepet, mengingat adanya benturan dengan pelaksanaan Porprov di Kutai Timur.

"Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya, karena wacana tuan rumah PON Remaja ini baru sebatas komunikasi lisan, kalau memang sudah ada tindak lanjut surat resmi, maka kami akan bekerja lebih maksimal lagi," ujarnya.(exe/ist)


0 Komentar