Senin, 22 Mei 2017 21:31 WIB

Duterte Yakinkan Presiden Rusia untuk Pasok Senjata ke Filipina

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Filipina tertarik untuk membeli senjata berpresisi tinggi dari Rusia untuk digunakan dalam memerangi pemberontak di dalam negeri.

Presiden Rodrigo Duterte akan meyakinkan Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk memasok senjata kepada Manila.

”Kami hanya melawan pemberontakan, seperti di Rusia. Mereka hanya beberapa gelintir,  tapi (mereka menyebabkan) malapetaka. Anda memerlukan senjata cerdas dan berpresisi,” kata Duterte. 

“Kami tidak memiliki teknologi seperti itu, hanya senjata. Senjata kecil dan roket yang bisa menabrak bumi dengan akurasi tinggi. Dan yang sangat penting adalah helikopter dan pesawat terbang, bukan jet, tapi yang didorong baling-baling, lebih murah tapi lebih efektif dalam memerangi sejumlah teroris dalam konflik,” lanjut Duterte.

Rencananya, Duterte akan berkunjung ke Rusia selama sepekan pada minggu depan. Kunjungan itu akan dia manfaatkan untuk meyakinkan Presiden Putin agar bersedia memasok senjata kepada pasukan Filipina.

”Saya pikir saya perlu meyakinkan Presiden Putin, sebenarnya tidak banyak. Sebenarnya ini adalah roket darat kecil, tapi itu bisa memukul dengan presisi tinggi,” papar Duterte seperti dilansir Sputnik, Senin (22/5/2017).

Menurut Duterte, Rusia telah maju dalam pembuatan sistem senjata berpresisi tinggi. Dia bahkan menganggap senjata Rusia lebih baik dibandingkan senjata Amerika Serikat.

Filipina, lanjut dia, akan terbuka untuk membuat aliansi militer baru, termasuk dengan Beijing dan Moskow, jika keamanan internasional memburuk. 

”Jika situasi di seluruh dunia semakin parah, saya tidak akan dipaksa, tapi saya akan terbuka untuk (membentuk) aliansi pertahanan, karena hanya Rusia dan China yang bisa diandalkan,” imbuh Duterte.

Dia mengkritik aliansi militer dengan AS. ”Amerika bersifat ganda dalam pembicaraan, tangan kiri tidak tahu apa yang dilakukan tangan kanan, jadi akan selalu ada masalah, akan selalu ada kesalahpahaman dan mungkin ketidaksukaan, jika bukan kebencian satu sama lain,” papar Duterte.(exe/ist)


0 Komentar