Jumat, 26 Mei 2017 16:44 WIB

Pasca Bom Kampung Melayu, Polisi Lakukan Pengamanan Lebih Ekstra

Reporter : Asropih Editor : Sandi T
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (foto: Asropih)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan melakukan pengamanan yang lebih ekstra pasca tragedi bom bunuh diri Kampung Melayu. 

"Nanti dari Polres, Shabara Polda Metro tentunya akan dilibatkan melakukan kegiatan patroli untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kembali kejadian itu," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (26/5/2017).

Argo menegaskan, hal tersebut dilakukan guna memberikan keamanan dan kenyamanan terhadap masyarakat. "Pasca ledakan bom kemaren yang terjadi di halte Kampung Melayu, Jakarta Timur tentunya dari pihak kepolisian menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu ragu takut berkaitan dengan kejadian itu," kata Argo.

Pada Rabu (24/5/2017) malam, terjadi dua kali ledakan di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ledakan pertama terjadi pukul 21.00 WIB di depan toilet umum. Sementara ledakan kedua terjadi pada 21.05 WIB di dekat Halte Transjakarta Kampung Melayu yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi ledakan pertama.

Dua pelaku bom bunuh diri meninggal dunia seketika. Pelaku diketahui bernama Ichwan Nurul Salam dan Ahmad Sukri.

Dalam peristiwa tersebut, selain menyebabkan dua pelaku tewas, tiga korban polisi gugur.

Tiga polisi yang gugur tersebut adalah Bripda Taufan Tsunami, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata, ketiganya anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya.

Korban yang mengalami luka-luka berjumlah 11 orang yang terdiri atas enam polisi dan lima masyarakat sipil.

Korban luka dari pihak kepolisian, yakni Bripda Feri (anggota Unit Satu Peleton Empat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda Yogi (anggota Unit Satu Peleton Empat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda Muhamad Fuji Saputra (anggota Unit Satu Peleton Empat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda M. Al Agum Pangestu, Bripda Zulkron Rian Nugroho, dan Bripda Pandu Dwi Laksono.

Sebanyak lima masyarakat sipil yang mengalami luka, adalah Agung (sopir Kopaja), Damai Sihaloho (sopir Mikrolet), Tasdik (karyawan BUMN), Susi (mahasiswi), dan Jihan (mahasiswi).


0 Komentar