Jumat, 02 Juni 2017 15:49 WIB

Pemkot Jakarta Utara Gelar Pasar Murah di Koja

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hendrik Simorangkir
Pemkot Jakut gelar pasar murah di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (RBS), Koja. (Foto: Ryan Suryadi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara menggelar Pasar Murah di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan (RBS), Koja, Jumat (2/6/2017). Berbagai jenis kebutuhan pokok di jual dalam pasar murah yang disuplai oleh PD Pasar Jaya dan PT Food Station Tjipinang Jaya.

Sejumlah bahan komoditi pangan, seperti beras, gula, tepung terigu, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih, yang dijual dengan harga murah di halaman kantor Lurah Rasa Badak Selatan.

Selain itu warga yang datang untuk berbelanja, langsung memborong beberapa komoditi antara lain Bawang Putih, Bawang merah, dan gula hal tersebut membuat persediaan yang dibawa cepat habis. 

Harga dan Komoditi pangan yang dijual di Pasar murah di kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan antara lain.
1. Beras :
- Beras Pandan Wangi 5 kilo seharga Rp 67.500,-
- Beras premium 5 kilo seharga Rp60.000,-
2. Gula Manis 1 kilo seharga Rp12.500,-
3. Tepung terigu seharga Rp 7.500,-
4. Bawang merah 1 kilo seharga Rp25.000,-
5. Bawang putih 1 kilo seharga Rp38.000,-
6. Minyak goreng 1.8 liter seharga Rp.22.500,-

Salah seorang warga Rosmiati (47) mengatakan, saat ini tengah berbelanja kebutuhan pokok seperti beras, gula dan minyak tanah. 

"Harga yang lebih murah dari harga pasar membuat berbelanja lebih banyak," ucap Rosmiati.

Namun diharapkan pasar murah tersebut dapat sering-sering di gelar, untuk memperingan warga dalam membeli kebutuhan pokok.

Sementara itu, Lurah Rawa Badak Selatan, Sutarjo menjelaskan, pasar murah yang di gelar Pemkot Jakarta Utara sudah sering digelar. Dan ia berharap semoga ini bermanfaat bagi warga dalam membeli kebutuhan pokok.  

"Selain itu berbagai komoditas pangan juga dijual dalam pasar murah tersebut, yang diharapkan dapat menurunkan harga kebutuhan pokok yang saat ini tinggi di pasar-pasar tradisional," pungkas Sutarjo.


0 Komentar