Senin, 17 Juli 2017 06:34 WIB

Cina Coba Rebut Kembali Patung Biarawan Berusia 1.000 Tahun yang Dicuri

Reporter : RB Siregar Editor : RB Siregar
Patung Buddha ini dikenal sebagai Patriarch Zhanggong, telah berada di kuil penduduk desa selama berabad-abad, dan juga disembah penduduk Desa Dongpu.(ist)

AMSTERDAM, Tigapilarnews.com - Cina melalui pengadilan Belanda, Jumat (14/7/2017), berjuang merebut kembali patung biarawan berusia 1.000 tahun yang dicuri dari satu kuil di desa kecil China Yangchun di Provinsi Fujian pada 1995.

Penduduk desa mengatakan, seorang kolektor Belanda membeli patung tersebut di Hongkong pada 1996.

Patung itu tidak terlihat sejak lama hingga muncul dalam satu pameran di Budapest tahun 2015. Dalam beberapa tahun terakhir, Beijing mencoba mengambil artefak yang disebut dicuri itu. 

Meski ada titik terang, namun kasus ini diperumit oleh fakta bahwa kolektor Oscar van Overeem diyakini telah menukar patung tersebut dengan dealer lain, yang identitasnya disembunyikan. Akibatnya, keberadaan patung tersebut saat ini tidak jelas.

Patung Buddha ini dikenal sebagai Patriarch Zhanggong, telah berada di kuil penduduk desa selama berabad-abad, dan juga disembah oleh penduduk desa Dongpu.

South China Morning Post melaporkan, selama penghancuran yang dilakukan oleh Revolusi Kebudayaan China pada  1960an dan 70an, penduduk desa  menyembunyikan mumi tersebut di rumah  dan bahkan sempat menguburnya di ladang.
 
Hasil satu pemindaian, patung itu merupakan tempat penyimpanan abu biarawan yang diperkirakan berumur 1.000 tahun.

Warga desa melalui pengacara Jan Hothuis mengataan,  mereka merupakan keturunan biarawan tersebut.

Jan Hothuis mengatakan memiliki cukup bukti  bahwa patung itu  yang dicuri dari kuil.

China News Service milik negara melaporkan, kolektor Belanda mengajukan klaim atas alasan diajukan oleh komite desa - entitas yang dia klaim tidak dapat dianggap sebagai penggugat legal berdasarkan hukum Belanda.


0 Komentar