Selasa, 25 Juli 2017 13:51 WIB

BNN: 400 Kilogram Sabu Masuk ke Kalbar

Editor : Sandi T
Ilustrasi sabu-sabu. (foto istimewa)

PONTIANAK, Tigapilarnews.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Nasrullah memperkirakan sekitar 400 kilogram narkotika jenis sabu-sabu lolos dan masuk ke Kalbar sejak Januari hingga Juli 2017.

"Yang berhasil diungkap oleh kami bekerja sama dengan Polri, TNI dan Bea Cukai di perbatasan, sebanyak 100 kilogram sabu-sabu," kata Nasrullah di Pontianak, Selasa (25/7/2017).

Ia menjelaskan penggagalan penyelundupan sekitar 100 kilogram sabu-sabu tersebut, berarti hanya 20 persen saja, sementara sisanya yaitu sekitar 80 persen atau 400 kg lolos dan "dinikmati" oleh para pecandu narkoba di Kalbar.

"Tahun 2016 lalu hasil penangkapan di wilayah Kalbar 160 kilogram sabu-sabu, sementara tahun 2017 sampai Juli ini, sudah menembus angka 100 kilogram sabu-sabu," ungkapnya.

Dia mengatakan jumlah barang haram sekitar 400 kilogram sabu-sabu yang terlepas dari pantauannya tersebut, didata dari pengakuan para tersangka yang berhasil ditangkap dan diproses hukum.

Di tempat terpisah, Direktur Reserse Narkoba Polda Kalbar Kombes (Pol) Purnama Barus menyatakan pihaknya kembali akan memperketat wilayah perairan guna mencegah masuknya narkoba ke Kalbar.

"Wilayah perairan Kalbar yang berbatasan langsung dengan batas negara lain, sangat memungkin mafia narkoba jaringan internasional memanfaatkan jalur tersebut untuk memasukkan narkoba ke Kalbar, baik sebagai tujuan utama maupun sebagai daerah transit," katanya.

Pengetatan tersebut dilakukan menyusul pengiriman narkoba jenis sabu-sabu sebanyak satu ton yang diungkap Polda Metro Jaya.

"Kami akan terus meningkatkan penyelidikan di daerah perairan, artinya selama ini kita tidak memperhatikan jalur air itu, tapi ke depan dengan kejadian terungkapnya pengiriman sabu-sabu seberat satu ton itu, maka jalur air akan lebih diperhatikan lagi," ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengintensifkan patroli di daerah perbatasan dengan melibatkan seluruh satker dan Polair Polda Kalbar.

"Karena, jika perairan daerah Batam dan Sumatera diperketat, maka tidak menutup kemungkinan mafia-mafia narkoba jaringan internasional akan memilih jalur perairan Kalbar sebagai jalur alternatif," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Polair Polda Kalbar untuk mengintensifkan patroli dan pendekatan kepada masyarakat kalau ada kapal-kapal yang dicurigai supaya diperiksa atau dilaporkan kepada pihak kepolisian terdekat, agar dapat segera ditindaklanjuti.

Kalbar merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia bagian timur atau Sarawak, serta Laos dan India, sehingga menjadi "surga" peredaran jaringan narkotika internasional, dan ditambah lagi perbatasan darat yang cukup panjang dan laut yang terbentang luas, sehingga Kalbar rawan terjadinya berbagai praktik ilegal.

Sehingga tidak mengherankan, kalau Kalbar termasuk daerah segi tiga emas peredaran narkoba internasional yang rawan dan menjadi sasaran peredaran narkotika lintas negara.

sumber: antara


0 Komentar