Selasa, 25 Juli 2017 16:11 WIB

Polda Metro Ingin Rekrut Pak Ogah, Ini Kata Djarot

Editor : Hendrik Simorangkir
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Polda Metro Jaya mewacanakan untuk merekrut Pak Ogah alias warga sipil yang untuk mengatur arus lalu lintas di titik-titik tertentu yang rawan macet. Polisi akan menamai mereka supertas yang kepanjangannya sukarelawan pengatur lalu lintas.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat belum mengetahui detail dari wacana yang beberapa hari terakhir dibahas media itu.

"Saya belum dapat ‎informasi dari mereka, dari pak polisi. Terus berapa orang (yang mau direkrut), fungsinya seperti apa," kata Djarot di Balaikota Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Tapi, jika benar mereka akan dilibatkan untuk membantu polisi lalu lintas, Djarot menyarankan hanya pada jam-jam dimana arus lalu lintas sangat padat, seperti waktu warga pulang dari tempat kerja.

"Muncul pada saat jam-jam sibuk saja, tidak kerja 20 berapa jam, sedangkan PPSU kan kerjanya ada waktunya sesuai jam kerja, dibagi dalam tiga shift," ujarnya.

Djarot mengatakan, selama ini Pak Ogah beroperasi di u-turn (putaran balik) atau persimpangan jalan. Kegiatan membantu mengatur arus lalu lintas ini merupakan mata pencaharian tersendiri. Biasanya, mereka tidak mematok tarif untuk setiap kendaraan yang dibantu.

"Itu kan mereka sukarela, enggak mematok tarif," ucap Djarot.
 
Sebelumnya, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Halim Pagarra mengatakan wacana ini sedang dibahas.

"Menggunakan Supertas, sukarelawan pengatur lalu lintas, itu program yang akan dibicarakan, dipresentasi. Nanti dia akan pakai seragam," kata Halim di Polda Metro Jaya, Jumat (21/7/2017).

Supertas akan ditempatkan ke beberapa titik yang paling rawan macet. Mereka akan diberi seragam khusus untuk mengenali fungsi mereka.

Bagaimana dengan honor supertas? Halim mengatakan polisi akan bekerjasama dengan perusahaan swasta dengan memanfaatkan dana company social responsibility.

"Itu kita minta beberapa perusahaan untuk menggaji dia, melalui CSR itu, nanti kita minta untuk (memberi upah) pengatur lalu lintas," pungkasnya. (ist)


0 Komentar