Kamis, 27 Juli 2017 13:01 WIB
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antarparlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rofi Munawar merasa geram terhadap tindakan Israel yang semakin merajalela di Komplek Mesjid Suci Al Aqsa, Palestina.
"Pihak Israel pasca kejadian penembakan polisi seakan punya beribu alasan untuk membatasi bahkan melakukan tindak kekerasan kepada warga Palestina yang hendak beribadah di Mesjid Al Aqsa" Kata Rofi Munawar, dalam keterangan pers, Kamis (27/7/2017).
Israel memasang cctv dan metal detector untuk melakukan pengawasan yang berlebihan dan kelewat batas untuk warga Palestina yang hendak beribadah setelah Mesjid Al Aqsa dibuka kembali.
Rofi menambahkan bukannya minta maaf dan bertanggung jawab atas penembakan Imam Mesjid Al Aqsa, justru melakukan tindakan-tindakan yang memicu pertentangan.
"Kebijakan pembatasan yang berlebihan akan semakin menimbulkan konflik berkepanjangan dan membawa kondisi krisis di Al Aqsa semakin memburuk." Kata Rofi.
Sikap Israel pada dasarnya melanggar kedaulatan masyarakat Palestina untuk beribadah, karena telah membatasi dengan semena-mena akses terhadap situs suci Mesjid Al Aqsa.
Rofi juga merasa geram atas lambannya sikap tegas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap rangkaian kekerasan yang dilakukan oleh pihak Israel dalam waktu satu bulan ini." Kata Rofi.
"Sikap PBB yang tidak tegas sangat disayangkan dan pasti kondisi tersebut semakin meneguhkan posisi Israel yang sewenang-wenang." Kata Rofi.
Sikap Indonesia terhadap kedaulatan Palestina jelas dan tegas, hal ini sesuai dengan nilai-nilai politik luar negeri Indonesia yang menentang penjajahan di bumi. Sejalan dengan sikap itu banyak perjanjian internasional yang dilakukan oleh Indonesia, seperti meresmikan Piagam Dukungan Palestina di Konferensi Asia Afrika (KAA) dan mendukung resolusi terbaru UNESCO terkait Mesjid Al Aqsa.