Minggu, 06 Agustus 2017 15:33 WIB

Kemenpora Dorong Olahraga Maritim di "Kota Kaledo dan Bawang Goreng"

Editor : Yusuf Ibrahim
Kota Palu menggabungkan pelaksanaan GPN dengan Gala Desa. (foto Esa/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat memadai untuk pelaksanaan kegiatan olahraga.

Khususnya di sektor perairan yang diharapkan bisa diwujudkan menjadi olahraga maritim. Hal ini terus didorong secara maksimal lantaran dinilai menjanjikan untuk dikembangkan di masa mendatang.

"Kalau kita lihat di sini ada renang dan perahu dayung. Bahkan salah satu atletnye, asal Kota Palu, pernah juara di SEA Games," ujar Sekretaris Daerah Kota Palu, Asri Sawaya, usai membuka Pelaksanaan Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017, sejauh 13, 2 kilometer, di Anjungan Pantai Nusantara (Teluk Palu), Kota Palu, Minggu (06/08/2017).

"Kita harapkan adanya kegiatan ini bisa memotivasi masyarakat khususnya yang dekat-dekat dengan laut untuk berlatih dayung. Cuma kita ada masalah sekarang, karena adanya buaya yang sering muncul. Jadi orang kurang berani untuk berlatih, padahal tahun lalu sangat aktif. Apalagi hari libur begini. Masyarakat sangat senang untuk latihan dayung dan berenang," imbuhnya didampingi Staf Ahli Bidang Kerja Sama Kelembagaan Adiati Noerdin, Wakapolda Sulteng Kombespol M. Aris Purnomo, Ketua Panpel GPS di Kota Palu Deny R. Sumolang dan Kadispora Kota Palu, Sumardi.

Dilanjutkan Asri, tahun ini juga menggelar kejuaraan nasional renang untuk mengangkat potensi tersebut.

"Di event Palu Nomoni ini sudah masuk tahun kedua, yakni lomba renang sepanjang 5.300 meter. Startnya mulai dari Tipo atau yang dikenal dengan sebutan pemandian Tumbelaka sampai Kampung Nelayan. Itu pesertanya kurang lebih 200 orang. Untuk tahun ini kita harapkan meningkat, apalagi pelaksanaannya juga cukup panjang, lebih adari tiga jam," tutunya.

Sebagai catatan, pelaksanaan GPN di kota yang terkenal dengan makanan kaledo, sayur kelor dan bawang goreng tersebut, diikuti lebih dari 2000 peserta dan mengambil lokasi start dan finish di pantai sejarah yang terletak di pusat Kota Palu.

Kemudian Menyusuri Bundaran Inkindo, Wisata Religi sejarah masuknya Islam di Sulteng, Ziarah Kuburan Dato Karamah, Masjid Agung Darussalam dan Museum Sulteng.

 

Sedangkan rencana menggali olahraga maritim tersebut, langsung direspon dengan baik pihak Kemenpora melalui Staf Ahli Bidang Kerja Sama Kelembagaan, Adiati Noerdin.

"Kalau kami, sebenarnya saling membuka kesempatan pada daerah untuk membuka atau mengembangkan olahraganya, baik itu bersifat pembudayaan atau prestasi. Jadi silahkan saja kalau ada usulan daerah, akan kami pertimbangkan. Intinya kami selalu mendukung," ucapnya.

Sementara itu, Kota Palu juga menggabungkan pelaksanaan GPN dengan Gala Desa yang diikuti 46 kelurahan dari delapan Kecamatan. Di antaranya Palu Utara, Palu Selatan, Taweli, Tatanga, Ulu Jadi dan Mantikulore.

Sedangkan deklarasi digelarnya Gala Desa, dilakukan di Prasasti Palu Nomoni, Anjungan Pantai Nusatara.

Gala Desa dan GPN merupakan program Ayo Olahraga dari Kemenpora, selain dan Liga Sepak Bola Pelajar. Program ini sengaja dirancang untuk menambah kebugaran dan kesehatan dari masyarakat Indonesia.

Lebih jauh, diharapkan muncul mencari bibit-bibit atlet usia dini dari seluruh kalangan masyarakat di pelosok yang berpotensi untuk dijadikan sebagai atlet profesional milik Indonesia.

Ada enam cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam ajang olahraga serentak di 136 kabupaten/kota se-Nusantara ini. 

Cabang olahraga itu antara lain sepak bola, sepak takraw, tenis meja, bola voli, bulu tangkis, dan atletik. Seluruh pertandingan diikuti peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum, mewakili desanya masing-masing.

Enam cabor yang dipertandingkan itu dipilih berdasarkan popularitas dan kedekatan dengan budaya Indonesia.(exe/ist)


0 Komentar