Kamis, 07 September 2017 23:15 WIB

BPOM Banten Gerebek Gudang Penyimpanan Mi Instan Kadaluarsa di Tangerang

Editor : Hendrik Simorangkir
BPOM Banten gerebek gudang penimpunan mi instan kadaluarsa di Mauk, Tangerang. (Foto: ist)

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Gudang tempat penimbunan mi instan dan daur ulang makanan ringan kadaluarsa di kawasan Mauk, Tangerang, digerebek BPOM Banten, Kamis (7/9/2017). 

Penggerebekan yang dibantu Polsek Mauk dan Koramil 14/Tng, berhasil menemukan 100 ribu kg mi instan dan makanan ringan kadaluarsa yang nantinya akan dikemas dan diedarkan ke pasar tradisional di Jakarta dan Tangerang. 

Kepala BPOM Banten, Nurjaya Bangsawan mengatakan, ada 3 gudang yang digunakan untuk tempat penyimpanan dan daur ulang makanan kadaluarsa. 

"Jadi ada tiga gudang atau distributor untuk produk mi instan kadaluarsa yang kami gerebek. Kegiatan disana antara lain melakukan pembungkusan kembali dengan membuka produk tersebut dan disatukan kembali, kebetulan pada saat penggerebekan itu kita mendapatkan 30 orang pekerja yang sedang mengemas kembali produk mi," ujar Nurjaya. 

Selain mengamankan barang bukti 100 ribu kg mi instan, Nurjaya menambahkan, petugas juga berhasil menangkap pemilik gudang DA. 

"Pemilik gudang telah menjalankan aksinya ini selama 2 tahun. Tersangka mendapatkan makanan kadaluarsa dari pengepul barang dan makanan dengan berdalih akan dijadikan bahan makanan ternak," katanya. 

Selain didistribusikan ke Jakarta dan Tangerang, lanjut Nurjaya, BPOM Banten masih mencari tahu jalur pasokan barang kadaluarsa tersebut. 

"Kami masih menelusuri kemana saja mi kadaluarsa ini didistribusikan. Hingga saat ini kalau menurut pengakuan pemilik gudang, barang yang telah dikemas kembali dipasok ke CV HRI dan akan disalurkan ke pasar-pasar tradisional yang berada di Jakarta dan Tangerang dalam bentuk bungkusan," jelas Nurjaya. 

Saat ini, pemilik gudang dibawa ke Polsek Mauk guna mempertanggung jawabkan aksinya. "Kami juga membawa sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium BPOM Banten," pungkasnya.


0 Komentar