Senin, 23 Oktober 2017 14:22 WIB

AS Siagakan Pembom Nuklir 24 Jam

Editor : Yusuf Ibrahim
Pesawat pembom nuklir Boeing B-52 Stratofortress (hitam). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sedang mempersiapkan diri untuk menempatkan kembali pesawat pembom nuklir dalam kondisi siaga 24 jam.

Persiapan pemberlakukan kondisi ini baru pertama kali sejak Perang Dingin. Pesawat B-52 yang sarat dengan senjata nuklir akan diposisikan untuk lepas landas kapanpun, dengan awak yang siaga di sebuah pangkalan di Louisiana.

Langkah tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Korea Utara (Korut), di mana Presiden Donald Trump telah menegaskan bahwa Washington ”siap untuk apapun” ketika menyangkut rezim Kim Jong-un.

Ketegangan kedua negara itu telah memicu kekhawatiran pecahnya peran baru, terlebih Pyongyang terus mengembangkan hulu ledak nuklir agar mampu mencapai daratan AS.

Kepala Staf Angkatan Udara AS, Jenderal David Goldfein, mengatakan kepada Defense One bahwa pihaknya sedang mempersiapkan untuk menempatkan kembali pesawat pembom B-52 pada kondisi siaga 24 jam.

Dia membenarkan kondisi itu diberlakukan pertama kalinya sejak Perang Dingin berakhir pada tahun 1991.

“Ini satu langkah lagi dalam memastikan bahwa kita siap,” katanya.

”Saya melihatnya lebih tidak merencanakan kejadian tertentu, tapi lebih untuk realitas (terhadap) situasi global yang kita hadapi dan bagaimana kita memastikan bahwa kita siap maju,” ujarnya, yang dikutip Senin (23/10/2017).

Jenderal Goldfein, yang juga anggota Kepala Staf Gabungan yang bertugas sebagai penasihat Trump, menambahkan bahwa perintah siaga 24 jam itu belum diberikan. Namun, kata dia, Angkatan Udara AS sedang mempersiapkannya.

Editor Defense One, Marcus Weisgerber, melaporkan, ada upaya-upaya untuk mempersiapkan Pangkalan Angkatan Udara Barksdale, di luar Shreveport, Louisiana, dalam status baru. Dia melaporkan hal itu setelah berkeliling ke lokasi tersebut.

Salah satu yang terpantau adalah sebuah bangunan yang diperbarui untuk menampung lebih dari 100 awak kapal.

Pesawat pembom nuklir Boeing B-52 Stratofortress diperkenalkan pada tahun 1955. Pesawat ini berfungsi sebagai penghalang selama Perang Dingin.

Pesawat pembom strategis jarak jauh dapat membawa 70.000 ton senjata nuklir dan konvensional, termasuk bom, “senjata pintar”, ranjau dan rudal.

Dengan delapan mesin turbojet, pesawat ini memiliki kecepatan tertinggi 650mph dan jarak 8.800 mil. Pesawat tersebut telah dipuji oleh produsen Boeing sebagai ”pembom tempur paling mampu” di gudang senjata pasukan AS.

Sementara itu, pihak Korea Utara telah memperingatkan Trump bahwa pemimpin Gedung Putih itu bisa membawa AS ke dalam kehancuran.

The Pyongyang Times, tabloid mingguan milik pemerintah Kim Jong-un, melansir laporan kritis untuk menanggapi AS yang memindahkan kapal induk USS Ronald Reagan ke Korea Selatan.(sndo)


0 Komentar