Selasa, 14 November 2017 16:56 WIB

Ini Titik Foto Favorit Peserta Kirab Pemuda Nusantara di Mamuju

Editor : Yusuf Ibrahim
Pengunjung berfoto dengan latar belakang Gong Perdamaian Nusantara. (foto Esa/Tigapilarnews.com)

MAMUJU, Tigapilarnews.com- Panggung Nawacita dan Gong Perdamaian Nusantara menjadi titik favorit untuk foto di Mamuju, Sulawesi Barat.

Panggung Nawacita tersebut beradi areal Anjungan Pantai Manakarra, Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju.

Banyak peserta Kirab Pemuda Nusantara (KPN) 2017 dan pengunjung yang berfoto di atas panggung yang dikerjakan beberapa bulan lalu tersebut. Panggung Nawacita dibangun menggunakan APBN.

Dibangun dengan tujuan mengabadikan program utama pemerintahan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Panggung Nawacita ini juga merupakan tempat persinggahan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Anjungan Pantai Manakarra Mamuju.

Pembangunan gong menelan anggaran sekitar Rp500 juta yang diplot melalui APBD Kabupaten Mamuju tahun 2015. Gong Perdamaian Nusantara yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat di Bumi Manakarra.

Pemerintah Kabupaten Mamuju menyiapkan Gong Perdamaian Nusantara ini dimaksudkan sebagai simbol perdamaian yang diharapkan melahirkan keharmonisan antar semua golongan.

Gong Perdamaian Nusantara menjadi bukti bahwa masyarakat Mamuju cinta damai, menyatu dan memahami kehadiran kemajemukan di wilayahnya.

Gong Perdamaian menandakan bahwa awalnya daerah Mamuju terdiri dari enam kecamatan yaitu Tappalang, Mamuju, Kalukku, Kalumpang, Budong-Budong dan Pasangkayu. Gong ditopang oleh enam pilar mengelilingi Gong Perdamaian.

Ada juga miniatur Perahu Sandeq, khas Mandar, dipasang di depan tulisan Pantai Manakarra serta dihiasi payung hidrolik menyerupai payung di pelataran Masjid Nabawi, Madinah. Hal tersebut sebagai simbol bahwa Mamuju masih dominan penduduknya beragama Islam.

Direktur Hukum The World Peace Committee (Komite Perdamaian Dunia), Muhammad Afzal Mahfuz, saat acara peresmian menyampaikan bahwa kehadiran Gong Perdamaian Nusantara tersebut, maka Mamuju telah siap menuju pusat peradaban ekonomi dunia.

Ia menilai Mamuju berasal dari istilah Mau Maju. Artinya seluruh masyarakat Mamuju mau maju untuk menjadi orang hebat di berbagai bidang.

"Karena itu, ketika pak bupati menyurati saya meminta untuk dipasang Gong Perdamaian Nusantara di Kota Mamuju, saya langsung kontak Sekretaris Jenderal The World Peace Committee (WPC) Prof Dr Francesco Paolo Scarciolla di Italia," ujar Afzal Mahfuz.

Afzal Mahfuz juga mengaku menghubungi Ketua WPC Dr Agha Tareq Khan di Pakistan, Deputi I Ketua WPC Mr Masthew Samuel Downing di Washington-USA, Deputi II Ketua WPC Mrs Salonge Golgatte di Brazil dan Bendahara, WPC Mr franko Cetinihc di London, Inggris.

"Setelah saya yakinkan, akhirnya mereka setuju untuk menaruh satu unit Gong Perdamaian Nusantara dengan label edisi khusus di Mamuju," ucap Afzal. 

Gong Perdamaian Nusantara dibuat sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab The World Peace Committee sebagai institusi kemasyarakatan internasional terbesar yang beranggota masyarakat internasional di 202 negara.

Gong Perdamaian Nusantara sebenarnya hanya dibuat lima unit. Satu di di Yogyakarta, Kupang, Singkawang, Palu dan Serdang Bedagai.(trbn/ant)


0 Komentar