Minggu, 10 Desember 2017 08:44 WIB

Pergantian Ketua DPR Tak Boleh Tabrak Aturan

Editor : Rajaman
Gedung DPR/MPR

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretaris Dewan Pakar DPP Golkar, Firman Soebagyo mengingatkan agar semua pihak taat aturan perihal pergantian Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI.

Hal itu diutarakan oleh Firman Seobagyo karena adanya manuver Ketua Fraksi Partai Golkar Robert Joppy Kardinal yang mengumpulkan fraksi-fraksi dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI yang menginginkan agar Aziz Syamsudin sebagai Ketua DPR RI.

"Tentang pergantian pak Setya Novanto di pucuk pimpinan Partai Golkar maupun di DPR RI harus mengikuti aturan dan mekanisme yang berlaku jangan ada pihak-pihak yang menabrak rambu-rambu dan aturan yang ada karena hanya mengedepankan kepentingan individu," kata Firman Soebagyo saat dihubungi, Sabtu (9/12/2017).

Menurut Firman, langkah itu akan membuat citra Partai Golkar semakin terpuruk lantaran mengedepankan kepentingan pribadi tanpa mengikuti prosedur.

"Apalagi pergantian di pucuk pimpinan DPR RI dan kalau semua aturan ditabrak dan dikesankan dipaksakan maka Partai Golkar akan mendapat citra yang kurang baik dari publik dan sesama kolega fraksi-fraksi di DPR RI," ungkapnya.

Ia juga mengingatkan sosok pengganti Setya Novanto di DPR RI harus memiliki intergeritas yang tinggi serta juga kapasitas yang mumpuni dalam berkomunikasi dengan pemerintah.

"Itu merupakan syarat utama konsekuensi sebagai partai pendukung penerintah. Baik Partai Golkar maupun DPR RI harus menyadari dan menaati rambu-rambu aturan yang ada apalagi DPR RI pembuat UU taat azas terhadap pelaksnaan UU yang dibuat sendiri dan jangan malah memberikan contoh yang kurang baik menabrak UU," tandas anggota DPR RI itu.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Robert Kardinal melakukan manuver. Robert yang dikenal dekat dengan Setya Novanto dikhabarkan mengatur Azis Syamsudin menjadi Ketua DPR.

Sumber redaksi dilingkungan DPP Partai Golkar mengungkapkan Robert membuat pertemuan dengan mengundang Fraksi-Fraksi di DPR-RI. Tapi yang hadir hanya Asrul Sani (PPP) dan Cucun Ahmad Syamsurijal (PKB). Selain itu ada pihak Sekjen DPR serta Azis Syamsudin.

"Dalam pertemuan tersebut Robert Kardinal menyampaikan bahwa Setya Novanto mengundurkan diri dan DPP Golkar tanpa rapat pleno menunjuk Azis sebagai penggantinya," ujar sumber Redaksi di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).

Diungkapkan, dalam pertemuan tersebut Azis dan Robert mendesak Sekjen DPR agar bisa segera di agendakan rapat Paripurna untuk pergantian Ketua DPR sebelum penutupan masa sidang hari Selasa (11/12/2017).

Kini Robert juga sedang merancang agar keinginannya itu bisa disetujui Badan Musyawarah (Bamus) yaitu rapat para pimpinan Fraksi dengan Pimpinan DPR RI yaitu Fadli Zon, Fahri Hamzah, Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan.

"Manuver Robert sangat membahayakan bagi Golkar. Sebab akan membuat Golkar akan kembali terpecah. Sebaiknya semua pihak menahan diri. Biarlah pergantian Ketua DPR RI menunggu terpilihnya Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru," ujar sumber tersebut. 


0 Komentar