Jumat, 15 Desember 2017 20:30 WIB

PP Pelti Terkendala Petenis Berprestasi

Editor : Yusuf Ibrahim
Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar (kiri). (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indoesia (PP Pelti) mengakui kesulitan mencari petenis yang punya prestasi mencolok di Indonesia.

Karena itu, program seleksi nasional (seleknas) yang digelar di lapangan tenis Hotel Sultan, Jakarta, 15-17 Desember ini, diikuti sebagian muka lama.

Seleknas digulirkan sebagai persiapan menyongsong Piala Davis di Jakarta, Februari 2018. Terdapat delapan petenis yang diundang mengikuti seleksi, yaitu David Agung Susanto, Anthony Susanto, Arief Rahman, M Althaf Dhaifullah, Panji Untung Setiawan, Yoga Argisyahputra, Iqbal Bilal Saputra dan M Rifqi Fitriadi.

Sistem yang dipakai adalah round robin atau masing-masing petenis akan saling bertemu. Empat peringkat teratas bakal ditetapkan sebagai skuad Piala Davis Indonesia. Sedangkan satu lagi, Justin Barki lolos secara otomatis untuk melengkapi skuad karena prestasinya selama ini dengan memboyong lima gelar juara turnamen ITF Men's Futures.

"Kita tidak punya stok pemain, ya akhirnya itu-itu saja. Padahal kami ingin ada sepuluh petenis di level atas, lalu 10 lagi sebagai pelapis. Tapi kondisinya sekarang tidak," ujar Ketua Umum PP Pelti, Rildo Ananda Anwar, saat memantau pemain yang sedang menjalani seleksi nasional.

Menurut Rildo, petenis terbaik dari seleknas juga akan dipertahankan untuk Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Hanya saja, untuk menyongsong event empat tahunan itu pihaknya memberlakukan promosi dan degradasi.

"Kami akan membuat pertandingan lagi untuk menentukan skuat utama Asian Games. Jadi yang masuk skuat Piala Davis, akan kita adu lagi dengan petenis di luar tim untuk diambil yang terbaik," kata Rildo.

Salah satu andalan Indonesia, Christopher Rungkat yang selalu menjadi tulang punggung skuad Merah Putih tak diikutsertakan dalam seleksi. Pasalnya, Christo memilih mengikuti tour di luar negeri. Sedangkan Sunu Wahyu Trijati dan Aditya Hari Sasongko tak dilibatkan karena faktor usia yang menapaki 30 tahun.

"Kami mencoba beberapa pemain muda dan harus berani mengambil risiko. Kalau Sunu, usianya sudah 30an tahun, sudah saatnya diganti yang muda," ujar Bidang Pembinaan PP Pelti, Dedy Prasetyo.(ist)


0 Komentar