Senin, 25 Desember 2017 06:55 WIB

PKS, PAN, dan Gerindra Buka Peluang Koalisi di Pemilu 2019

Editor : Rajaman
Zulkifli Hasan, Sohibul Iman dan Prabowo Subianto bertemu di DPP PKS (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Partai Gerindra, PAN, dan PKS sepakat untuk berkoalisi di 5 pilgub yang akan digelar pada 2018 nanti. Presiden PKS Sohibul Iman menyebut ada kemungkinan koalisi ini terus berjalan sampai digelarnya Pemilu 2019.

"Saya kira itu kita harapkan tentu perjalanan tergantung konstelasi politik," kata Sohibul usai pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (24/12/2017) malam.

Sohibul menegaskan Pilkada 2018 adalah sebuah batu loncatan menuju Pemilu legislatif dan presiden pada 2019. Menurutnya kerja sama pada Pilkada 2018 bisa menjadi pertimbangan pada perhelatan politik di 2019.

"Memang kita lihat bahwa pilkada 2018 adalah stepping stone pada 2019. Sebagai batu loncatan ke sana mudah-mudahan kalau bisa terpelihara sampai 2019, itu kita harapkan," ungkapnya.

Koalisi di 5 Provinsi

Sebelumnya,  Partai Gerindra, PAN, dan PKS mengumumkan akan berkoalisi untuk Pilgub 2018 di 5 provinsi. Meski demikian, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegaskan ada kemungkinan di provinsi lain berbeda jalan.

"Di beberapa tempat kita akan ambil jalan yang mungkin berbeda-beda. Ini bukan tabu bagi kami, tidak harus terlalu formal karena kita juga harus mendengarkan partai kita yang dari daerah," katanya di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (24/12/2017).

Prabowo menjelaskan,perbedaan tersebut lantaran pihaknya akan mendengarkan nama calon gubernur dari pilihan Partai Gerindra di daerah. Sehingga ada kemungkinan Partai Gerindra berbeda pilihan di provinsi lain.

 "Jadi kalau pendapat mereka (Partai Gerindra di daerah) cocoknya sama partai lain, kami di pusat harus dengarkan dari bawah," ujarnya.

"Jadi bisa seperti ini, 'maaf ya, Pak Sohibul, kita beda di situ'. Tidak mutlak di setiap daerah kita jadi satu, belum tentu," lanjut Prabowo.

Presiden PKS Sohibul Iman kemudian menimpali pernyataan Prabowo tersebut. Dia menekankan perbedaan tersebut bisa diterima atas dasar pengertian.

"Jadi kita bersama berdasarkan kesepakatan, kalau berbeda itu berdasarkan pengertian kita," katanya.


0 Komentar