Jumat, 09 Februari 2018 07:11 WIB

Kebijakan Impor Beras Lukai Kaum Petani

Editor : Rajaman
Anggota DPR Fraksi PKS Sutriyono (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kebijakan pemerintah untuk mengimpor beras dari luar negeri sangat melukai hati kaum petani. Padahal belum lama pemerintah mengumumkan swasembada beras. 

"Kebijakan pemerintah mengimpor beras sungguh menyakitkan, tidak adil bagi petani. Bukankah tidak lama sebelumnya pemerintah umumkan swasembada beras. Tiba-tiba impor beras. Presiden harus dengan jeritan hati petani," ujar Anggota DPR Fraksi PKS Sutriyono dalam keterangan pers, Jumat (9/2/2018). 

Sutriyono mengatakan, sepanjang 2017 Indonesia berhasil mencapai swasembada padi, bawang, jagung, dan cabai. Menurutnya, keberhasilan swasembada pangan ini harusnya diapresiasi dengan kebijakan lain yang pro masyarakat petani. 

"Karena keringat mereka swasembada pangan ini tercapai. Bukan dibalas dengan kebijakan impor," tegasnya. 

Lebih lanjut menurut dia, kebijakan impor beras tidak sejalan dengan semangat Empat Pilar, terutama Pancasila  dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam UUD dan Pancasila, keberpihakan terhadap rakyat dengan pengelolaan sumber daya alam sepenuhnya dilakukan pemerintah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. 

Menteri Pertanian (mentan) Amran Sulaiman memaparkan selama tahun 2017 Indonesia telah berhasil melakukan swasembada pangan. Amran menyebutkan keberhasilan swasembada tersebut merupakan sejarah baru, pasalnya Indonesia kembali berhasil melakukan swasembada setelah terakhir dilakukan pada tahun 1984 silam.

"Hari ini kita menyatakan ke publik kalau kita swasembada beras, bawang, jagung, dan cabai. Empat selesai. Stok kita aman," ucap Amran di kantor kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (3/1/2017) lalu. Namun tak lama setelah itu, pemerintah mengumumkan akan mengimpor 500 ribu ton beras dari luar negeri. 


0 Komentar