Sabtu, 17 Februari 2018 10:40 WIB

Chairman: Muhammadiyah supports progressive Islam

Editor : Amri Syahputra

Melbourne, Tigapilarnews.com - Ketua Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa organisasinya akan terus menjunjung tinggi gagasan tentang Islam yang berkemajuan, atau Islam progresif, di Indonesia di tengah kekhawatiran meningkatnya ekstremisme agama di negara ini.

Haedar membuat janji itu dalam sebuah ceramah umum yang dia sampaikan di Monash University di Melbourne, Australia, pada hari Jumat, 16/2/2018, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Muhammadiyah. Sarjana Muslim tersebut telah diundang ke universitas Australia untuk menjelaskan gagasan dan nilai Islam yang dipeluk oleh gerakan Islam modern terbesar di negara itu.

"Pandangan Islam progresif yang diperkenalkan oleh para pendiri Muhammadiyah telah melahirkan sebuah ideologi progresif yang dikenal luas sebagai reformis dan Islam modern," kata Haedar dalam ceramahnya, seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Muhammadiyah, yang didirikan di Yogyakarta pada tahun 1912, adalah salah satu organisasi Islam tertua di negara ini. Sementara beberapa pendahulunya, seperti Syarikat Dagang Islam dan Jam'iyatul Khair (keduanya didirikan pada tahun 1905), telah turun ke dalam ketidakjelasan, Muhammadiyah saat ini mengoperasikan 9200 sekolah, 170 universitas dan 500 rumah sakit dan panti jompo.

"Muhammadiyah berkomitmen untuk menyebarkan gagasan dan misi Islam progresif, karena ini adalah semangat kelahirannya pada tahun 1912," kata Haedar.

Cendekiawan Muslim tersebut mengatakan kepada audiens Australia bahwa organisasi tersebut percaya bahwa Islam menentang perang, kekerasan dan terorisme dan seharusnya menjadi berkah bagi umat manusia.

Islam pada dasarnya adalah agama yang terdiri dari "nilai progresif untuk membangun peradaban terdepan", katanya.


0 Komentar