Kamis, 15 Maret 2018 20:24 WIB

Kawasan GBK Dijanjikan Bebas dari Kendaraan Bermotor

Editor : Yusuf Ibrahim
Ketua INASGOC, Erick Thohir (kanan) bersama Winarto (tengah). (foto Esa/Tigapilarnews.com)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, akan menjadi kawasan bebas polusi sehingga setiap orang yang berolahraga merasa nyaman dan tetap sehat.

Sebagai wujud dari upaya menuju bebas polusi itu, tak ada lagi kendaraan baik roda empat maupun dua berkeliaran di kawasan GBK. Hal itu disampaikan Direktur Utama Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PP GBK), Winarto, dalam penjelasannya di Ruang Media, Stadion Utama GBK, Kamis, (15/03/2018), terkait persiapan menghadapi Asian Games 2018.

Winarto juga menjelaskan, khusus menghadapi Asian Games 2018, kawasan GBK sudah pasti bebas kendaraan. Bahkan per 1 Juli 2018, tak ada lagi kendaraan umum berkeliaran di kawasan GBK. Hanya kendaraan-kendaraan tertentu saja dengan menggunakan stiker khusus yang bisa hilir mudik masuk kawasan GBK.

“Kawasan GBK akan kami bebaskan dari kendaraan bermotor per 1 Juli mendatang. Ini sebagai langkah kami mendukung isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang selalu didengungkan setiap pesta olahraga multi event, baik SEA Games, Asian Games dan Olimpiade,” kata Winarto.

Sementara itu Ketua INASGOC, Erick Thohir menambahkan sudah menjadi standar internasional setiap penyelenggaraan multi event apalagi sebesar Asian Games, harus bebas polusi atau ramah lingkungan.

”Kawasan GBK dan venue Asian Games Jakarta Palembang lainnya dicanangkan harus ramah lingkungan sepanjang digelarnya pesta olahrag multi event bangsa-bangsa Asia.

“Perubahan kawasan GBK dengan menghilangkan pagar-pagar yang ada untuk memudakan pengunjung, media dan oficial dapat berjalan kaki dari venue satu ke venue lainnya. Saya terus mengajak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat peduli terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim global, di mana negara kita banyak disoroti dunia sebagai paru-paru dunia,” papar Erick Thohir yang juga Ketua KOI itu.

Dalam kesempatan itu CEO WWF-Indonesia, Rizal Malik menuturkan, secara global program Earth Hour bukan lagi aksi satu jam memadamkan lampu, tapi sudah berhasil mengadvokasi kebijakan terkait mitigasi perubahan iklim di berbagai negara di dunia.

Untuk program memadamkan lampu penerangan dan dekorasi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno selama satu jam dari pukul 20.30-21.30 WIB, pada Sabtu (24/03).

“Tahun ini, dengan bangga kami mencatat pertisipasi Gelora Bung Karno dalam aksi simbolis pemadaman lampu selama satu jam. Sebagai ikon baru kebanggaan nasional, GBK menjadi simbol kemajuan pola pikir dan sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang kita alami saat ini,” tutur Rizal.(exe/ist)


0 Komentar