Sabtu, 14 April 2018 09:33 WIB

Universitas Budi Luhur Terus Kembangkan Peduli Lingkungan dengan Penanganan Sampah

Editor : Yusuf Ibrahim
Studi Tiru kampus ramah lingkungan di UBL. (foto Esa/Tigapilarnews.com)
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (KOPERTIS) wilayah III Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dalam penanganan sampah elektronik dan sampah plastik di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. 
 
“Penanganan sampah ini harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan seluruh lapisan di masyarakat khususnya kalangan intelektual seperti Perguruan Tinggi. Karena itu Kopertis wilayah III mengajak seluruh PTS wilayah III di DKI Jakarta untuk berkunjung ke Universitas Budi Luhur (UBL) di kawasan Petukangan Utara yang selama ini leading dalam kegiatan pengolahan sampah di kampus maupun luar kampus,” demikian diungkapan Illah Sailah, kepala Kopertis wilayah III, pada sambutan di acara Studi Tiru kampus ramah lingkungan, dI Kampus UBL, Jakarta, Jumat (13/04/2018).
 
Hadir dalam kegiatan ini adalah Kepala Kopertis wilayah III, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI, Walikota Jakarta Selatan, Sudin LH Jakarta Selatan dan 45 Rektor, Dekan dan dosen-dosen dari Perguruan Tinggi Swasta se DKI Jakarta. 
 
Ketua Yayasan Universitas Budi Luhur, Kasih Hanggoro menjelaskan jika menjalankan nilai-nilai kebudiluhuran harus dimulai dari hal-hal dilingkungan kita sehari-hari.
 
"Budi Luhur Goes Green and Clean Campus telah kita canangkan sejak tahun 2012, tujuannya agar seluruh civitas akademika kampus peduli dan sadar bahwa kebersihan adalah masalah kita bersama. Saat ini yang baru kita kembangkan adalah Biogaster, yaitu pengolahan sampah organik, kotoran manusia dan hewan, menjadi pupuk cair dan gas bagi kebutuhan memasak di dapur kantin, sehingga kampus benar-benar zero waste,” ucapnya.
 
Sejak tahun 2012 sampai sekarang terus berlanjut kegiatan peduli lingkungan di Budi Luhur berkembang di dalam sampai di luar kampus. Fasilitas pengelolaan limbah sampah plastik, kertas dan daun di fasilitasi secara maksimal di dalam kampus oleh ketua Yayasan. 
 
“Lingkungan bebas sampah, tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerja sama yang terintegrasi seluruh civitas akademik dengan kelompok swadaya masyarakat di sekitar kampus UBL. Sosialisasi tentang bersahabat dengan sampah dan cinta bumi, lebih efektif disampaikan langsung oleh penggiat lingkungan dari kelompok masyarakat. Sehingga lingkungan yang bersih dan sehat, tidak hanya di lingkungan kampus tapi juga sekitar kampus,” demikian di jelaskan Wadir Riset dan Abdimas UBL, Putri Suryandari, dalam paparannya mengapa univ Budi Luhur saat ini dikenal masyarakat, dengan kampus peduli lingkungan dan sampah.
 
Acara Studi Tiru dimulai dengan sambutan Rektor UBL, Didik Sulistiyanto, Ka Kopertis III dan Walikota Jakarta Selatan. Setelah paparan mengenai Kampus Ramah Lingkungan oleh wadir abdimas dan KKN UBL, kunjungan dilanjutkan dengan studi tiru fasilitas pengolahan sampah, Bank Sampah, klinik daur ulang, dan Galery Bank Sampah.(exe/ist)

0 Komentar