Kamis, 10 Mei 2018 07:31 WIB

Peresmian Kedubes AS di Yerusalem Bakal Tandai Babak Baru Konflik di Timteng

Editor : Rajaman
Anggota Komisi I DPR fraksi PKS, Sukamta. (Foto: Bili)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sikap keras kepala Presiden AS Donal Trump tetap akan meresmikan Kantor Kedubesnya di Yerusalem dikhawatirkan akan memicu babak baru konflik di Palestina dan bahkan bisa meluas di Timur Tengah. 

"Palestina merupakan salah satu tanah suci ummat Islam, negara-negara Timur Tengah dan juga negara-negara Islam akan selalu menempatkan Palestina sebagai perhatian utama dalam kebijakan luar negeri. Sikap AS yang keras kepala ini akan merusak hubungan antara AS dengan dunia Islam. Amerika akan menanggung rasa marah ummat Islam se-dunia atas sikapnya ini," jelas Sukamta mengomentari peresmian Kedubes AS di Yerusalem 14 Mei mendatang dalam keterangan pers, Kamis (10/5/2018).

Sukamta menilai, peresmian Kedubes AS di Yerusalem ini akan memperlihatkan wajah AS sebagai negara yang tidak taat aturan internansional. Trump jelas akan melanggar puluhan resolusi tentang Yerusalem diantaranya 15 resolusi DK PBB, 7 resolusi Majelis Umum PBB, dan 6 resolusi UNESCO.

"Kita berharap Dubes AS Pak Joseph R. Donovan sampaikan protes kami ini ke Presiden Trump. Jika AS paksakan kehendaknya, pak Dubes akan melihat setiap hari akan ada demonstrasi di seluruh daerah di Indonesia dan di kantor kedubes AS. Amerika akan menanggung kemarahan jutaan orang setiap hari di seluruh dunia, " ujar Sukamta.

Selanjutnya Sekretaris Fraksi PKS ini juga meminta Pemerintah RI untuk mengeluarkan nota protes kepada Pemerintah AS terkait rencana peresmian Kantor Kedubesnya di Yerusalem. Apabila AS tetap laksanakan peresmian, Sukamta berharap Pemerintah Indonesia untuk memasang bendera setengah tiang di PBB dan seluruh kantor kedubesnya di berbagai negara.

"Aksi bendera setengah tiang ini juga kita harapkan bisa dilakukan oleh semua anggota OKI dan seluruh negara di dunia sebagai wujud duka cita atas sikap arogan AS dan juga dukungan moral untuk Bangsa Palestina," tegas Sukamta.


0 Komentar