Rabu, 06 Juni 2018 09:26 WIB

Menteri Palestina di Kuwait Ucapkan Terima Kasih Kepada Raja Kuwait

Editor : Amri Syahputra
Yang Mulia Sheikh Amir Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah kemarin menerima Menteri Luar Negeri Palestina Riyadh Al-Maliki di Istana Seif. Al-Maliki menyerahkan surat dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas kepada Yang Mulia Amir.

Kuwait, Tigapilarnews.com _ Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina Riyad Al-Maliki mengatakan bahwa Kuwait berada di bawah tekanan besar karena sikap kerasnya untuk mendukung Palestina.

"Posisi Kuwait pada isu-isu Palestina di Dewan Keamanan PBB menunjukkan kebesaran dan prestise Kuwait, dan kredibilitas yang meningkatkan status orang-orang Arab di forum internasional," katanya.

Dalam pernyataan pers yang diadakan di Kedutaan Besar Palestina kemarin, Al-Maliki mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas peran Kuwait dalam mendukung rakyat Palestina.

Dia mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia Amir, pemerintah Kuwait untuk posisi bersejarah dan terhormat mereka dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dan aspirasi mereka untuk kebebasan dan kemerdekaan. Dia mengatakan bahwa dia datang ke Kuwait membawa pesan "terima kasih dan penghargaan" dari Presiden Mahmoud Abbas kepada Yang Mulia Amir.

Menteri mengatakan bahwa Washington telah mulai menerapkan 'kesepakatan abad ini' dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di mana perjanjian itu menyerukan pembangunan Yerusalem Baru bagi Palestina dari desa-desa dan masyarakat sekitar.

Dia menunjukkan bahwa pemerintah AS mulai menerapkan unsur-unsur kesepakatan abad ini melalui upaya untuk melikuidasi Palestina.

Di sisi lain, Maliki menegaskan bahwa pemerintah Palestina akan melakukan semua upaya yang mungkin untuk menyatukan faksi Palestina - karena kelanjutan dari divisi tersebut memiliki efek negatif yang signifikan terhadap Palestina.

Dia mengatakan bahwa Hamas telah menolak menyerahkan superioritas keamanannya di Jalur Gaza. “Kami berharap bahwa Pemimpin Hamas akan menanggapi semua yang disepakati di Mesir, ”katanya, seraya menambahkan bahwa pengepungan yang dijatuhkan di Gaza 12 tahun lalu telah menjadikan Gaza sebagai penjara terbuka terbesar di dunia.

Selama kunjungannya, Maliki mengadakan pembicaraan mengenai langkah-langkah yang diharapkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama setelah Amerika Serikat memveto sebuah rancangan resolusi yang menyerukan perlindungan Palestina di wilayah-wilayah pendudukan Israel.


0 Komentar