Minggu, 17 Juni 2018 04:36 WIB

Demi Idul Fitri Militan Taliban dan Tentara Afghanistan Gencatan Senjata Pertama Sejak 2001

Editor : A. Amir
Seorang militan memeluk seorang petugas polisi Afghanistan di Kunduz.

Kabul, Tigapilarnews.com - Dalam peristiwa yang beberapa hari lalu kelihatan mustahil, para anggota Taliban Afghanistan tampak berpelukan dengan para anggota pasukan keamanan Afghanistan di tengah gencatan senjata tiga hari yang diberlakukan untuk menandai Idul Fitri.

Beberapa hari sebelumnya pemerintah Afghanistan meminta Taliban untuk berhenti melakukan serangan selama warga Afghanistan merayakan hari raya mulai 27 Ramadan atau Selasa pukul 00.01 (12/06/2018)

Presiden Ashraf Ghani telah memperpanjang gencatan senjata sepihak dan menyerukan kepada Taliban untuk melakukan hal yang sama.

Pemerintah juga membebaskan sejumlah militan Taliban dari penjara.

Namun 20 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri pada satu pertemuan antara Taliban dan pejabat pemerintah di Nangarhar.

Sejumlah anggota Taliban dan warga setempat termasuk di antara korban serangan bunuh diri itu, kata jurubicara provinsi Nangarhar, Attaullah Khogyani, kepada BBC.

Taliban mengatakan mereka tidak terlibat dalam serangan itu.

Presiden Ghani menginginkan gencatan senjata Idul Fitri ini bisa jadi pembuka jalan menuju perdamaian yang lebih langgeng, dan menyerukan Taliban untuk maju ke meja perundingan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, Ashraf Ghani mengatakan, sekarang para anggota Taliban dapat menerima tunjangan pemerintah seperti warga lainnya.

Namun Presiden tidak menyebut-nyebut peristiwa serangan di Nangarhar.

Kelompok Taliban mengumumkan gencatan senjata tiga hari dengan tentara pemerintah Afghanistan untuk menghormati perayaan Idul Fitri pekan ini.

Bagi Taliban ini adalah gencatan senjata pertama sejak pemerintah yang mereka bentuk ditumbangkan oleh invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2001.

Taliban mengatakan selama hari raya mereka tidak akan melakukan serangan, kecuali serangan dengan sasaran pasukan asing.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengatakan gencatan senjata ini adalah kesempatan bagi Taliban untuk 'menyadari bahwa aksi-aksi kekerasan yang mereka lakukan tidak mendapatkan simpati rakyat dan makin membuat mereka terasing'.

Pemerintah Afghanistan menegaskan gencatan senjata hanya belaku bagi kelompok Taliban dan tentara pemerintah akan tetap menggelar operasi militer terhadap kelompok militan lain di negara tersebut seperti kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).

Gencatan senjata tanpa syarat ditetapkan pemerintah menyusul pertemuan dengan sejumlah ulama yang beberapa hari lalu mengeluarkan fatwa bahwa aksi-aksi kekerasan kelompok militan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Ulama menjadi sasaran serangan bunuh diri ISIS di Kabul pekan lalu yang menewaskan 14 orang.

Taliban tidak memberikan penjelasan mengapa mereka menyepakati gencatan senjata. Pernyataan yang dikeluarkan hanya menyebutkan bahwa mereka mempertimbangkan untuk membebaskan tawanan perang selama para tawanan setuju untuk tak lagi memerangi mereka.(AA)


0 Komentar