Kamis, 30 Agustus 2018 00:40 WIB

Suriah Makin Tegang, Rusia Kirim Kekuatan Militer Terbesar Hadapi Amerika Cs. Ini Peta Kekuatan Militer Dikawasan Mediterania

Editor : A. Amir
Kapal Induk 'Admiral Kusnetsov' bertenaga nuklir tiba di laut Mediterania memimpin armada kapal perang Rusia.

Moskwa, Tigapilarnews.com - Rusia dilaporkan telah menempatkan armada dalam jumlah besar ke Mediterania dekat Suriah.

Mengutip Kommersant, surat kabar Rusia melaporkan pada Selasa 28 Agustus 2018 bahwa Moskow dikabarkan mengirim tambahan dua kapal perang dan sistem rudal anti-pesawat ke Mediterania awal bulan ini.

Sebelumnya, layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa dua frigat mereka Admiral Grigorovich dan Admiral Essen yang merupakan bagian dari Armada Laut Hitam Rusia telah menuju ke Mediterania untuk memperkuat kehadiran militer Rusia di wilayah itu.

Selain itu, koran pro-Moskow Izvestia melaporkan bahwa Rusia saat ini memiliki setidaknya 10 kapal perang dan dua kapal selam di perairan Suriah. Jumlah ini merupakan kehadiran militer terbesar Moskow di sana sejak terlibat dalam operasi anti-teror pada September 2015.

Menurut harian itu, Rusia masih berencana mengirim beberapa kapal perang ke sekitar pantai negara Arab. Militer Rusia mengamati dengan seksama situasi di sekitar Suriah. Rusia juga menyatakan menyadari gerakan regu penyerang angkatan laut AS yang menuju Teluk.

Jika AS dan sekutunya menyerang Suriah, akan menyebabkan perang terbuka secara langsung dengan Rusia, karena Suriah yang sudah sejak lama jadi sekutu abadi Rusia dikawasan Timur Tengah tidak akan tinggal diam.

Hal ini yang dikuatirkan pula akan mendorong beberapa negara baik dikawasan Timur Tengah maupun belahan lain ikut terbawa dalam konflik kedua adi daya tersebut.

Baik AS dan sekutunya sudah mengerahkan armada perangnya ke Laut Tengah sementara Rusia sudah sejak awal memperkuatkan sistem pertahanan dan menambah armada kapal perangnya di Suriah dan sekitarnya.

Ini peta kekuatan militer yang dikirim dikawasan Timur Tengah:

  1. Amerika Serikat:
  • Sebagai aktor utama serangan militer ke Suriah ini, AS dan sekutunya besar kemungkinan tidak akan mengerahkan pasukan daratnya ke Suriah. 
  • AS akan mengandalkan kapal-kapal perang dan jet-jet tempurnya untuk menggempur pasukan Bashar al-Assad.
  • AS mengirimkan gugus tugas angkatan laut yang dikomandoi kapal induk USS Harry S Truman.
  • Kapal induk kelas Nimitz ini memiliki berat 116.000 ton dan digerakkan dua reaktor nuklir yang membuat daya jelajah 'kota terapung' ini menjadi tak terbatas.
  • USS Harry S Truman memiliki crew sebanyak 3.200 orang ditambah 2.400 orang yang memiliki kemampuan sebagai pilot tempur. Kapal sepanjang 332 meter ini mampu membawa 90 pesawat terbang "fixed wings" dan helikopter berbagai jenis.
  • Kapal Induk ini dipersenjatai berbagai jenis misil seperti Sea Sparrow dan RIM-116 serta tiga meriam Phalanx yang mampu menembakkan peluru hingga 3,5 kilometer.
  • Gugus tugas USS Harry S Truman diperkuat delapan kapal perang yaitu USS Normandy, USS Jason Dunham, USS The Sullivans, USS Arleigh Burke, USS Bulkeley, USS Forrest Sherman, USS Farragut, dan USS Donald Cook.
  • Paman Sam tak sendirian, seperti biasa Inggris dan Perancis sebagai sekutu akan membantu.​
  1. Inggris:
  • Menyiapkan sejumlah peralatan tempur di pangkalan militernya di Siprus: 8 unit jet tempur Tornado GR4, dua pesawat pengintai Sentinel, pesawat angkut Hercules C130 dan C17, satu pesawat pengisi bahan bakar Voyager, dan sejumlah kapal selam.
  • Khusus kapal selam, PM Theresa May dikabarkan sudah memerintahkan mereka untuk berlayar dan memposisikan diri di jarak tembak misil menuju ke Suriah.
  • Sedangkan di Kuwait, Inggris menyiagakan 10 unit drone Reaper serta dua pesawat pengintai di pangkalan militernya di Qatar.
  1. ​Perancis:
  • Menyiagakan 6 unit jet tempur Mirage 2000.
  • Sedangkan di beberapa negara-negara Teluk, Perancis menyiagakan 6 jet Rafale dan 1 pesawat patroli Atlantique.

Sedangkan di pihak Suriah dan Rusia, walau sudah tujuh tahun dikoyak perang saudara, tetapi angkatan perang Suriah masih eksis dan cukup kuat.

  1. Suriah:
  • Memiliki 750 jet tempur, 360 pesawat untuk menyerang sasaran di darat, 50 helikopter multi-fungsi, serta 24 helikopter tempur.
  • Kelemahan Suriah adalah di sistem pertahanan udaranya yang sudah menua dan berkualitas buruk. Sehingga, Suriah amat mengandalkan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia yang cukup canggih.
  • S-400 memiliki kemampun untuk merontokkan pesawat tempur, misil balistik dan penjelajah, serta bisa digunakan untuk menghantam sasaran di darat.
  • Misil yang ditembakkan sistem pertahanan ini memiliki daya jelajah maksimal hingga 400 kilometer, bisa menembak 80 kali secara simultan, dan misil yang dilepaskan bisa melesat dengan kecepatan 16.000 kilometer per jam.
  1. Rusia:
  • Menyiagakan sederet jet tempur Sukhoi Su-24, Su-25, dan Su-35 di pangkalan udara Khmeimim, Suriah.
  • Memobilisasi sistem pertahanan rudal permukaan ke udara Tor-M2 di Suriah.
  • Admiral Kuznetsov adalah kapal perang terbesar yang pernah dibangun di era Uni Soviet atau Rusia, dengan berat hampir 62.000 ton.
  • Kapal memiliki daya tahan laut 45 hari dan rentang operasi 3.850 hingga 8.500 mil, tergantung pada kecepatan.
  • Admiral Kuznetsov adalah kombinasi dari kapal penjelajah dan kapal induk atau bisa dikatakan sebuah kapal induk dengan persenjataan rudal yang kuat. Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki kapal induk bersenjata berat. Kapal induk dari negara-negara lain seperti AS pada dasarnya hanya sebuah pangkalan pesawat tempur terapung.
  • Admiral Kuznetsov bersenjata sangat lengkap, bahkan mampu beroperasi mandiri tanpa kapal perang pengawal, tidak seperti kapal induk Amerika Serikat. Admiral Kuznetsov dilengkapi 12 rudal jelajah anti kapal Granit, enam canon otomatis AK-630, dua peluncur roket Udav dengan 60 bom kedalaman anti kapal selam, sistem rudal pertahanan udara Kinzhal dan sistem CIWS rudal Kortik, persenjataan yang mampu mencegah musuh mendekat dari udara, permukaan maupun bawah laut.
  • Dipersenjatai dengan 12 rudal jelajah anti kapal P-700 Granit yang ditempatkan di silo di bawah dek penerbangannya. Selain itu juga membawa sistem rudal pertahanan udara Kinzhal yang dipersenjatai dengan sekitar 200 rudal anti udara, satu sistem peluncuran roket anti-torpedo, dan delapan sistem pertahanan udara Kashtan.
  • Dilengkapi dengan sistem pertahanan udara Pantsir-M / EM dengan delapan peluncur rudal permukaan ke udara 57E6-E – serta dua meriam enam-barel GSh-6-30K / AO-18KD 30mm.
  • Membawa hingga 41 pesawat, termasuk Su-27, Su-33, MiG-29, serta helikopter Ka-27, Ka-31, dan Ka-52K. Dek penerbangan memiliki ski jump dengan kemiringan 12 derajat, untuk membantu pesawat lepas pandas.
  • Kapal induk Admiral Kuznetsov didampingi belasan kapal perang perusak dan kapal selam.
  • Rusia juga menyiapkan pesawat pengebom Su-57 yang memiliki kemampuan untuk merontokkan jet-jet tempur Inggris dan Amerika Serikat.

0 Komentar