Senin, 08 Oktober 2018 16:18 WIB

Pembangunan Rumah Tahan Gempa Perlu Perhatikan Struktur

Editor : A. Amir

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sebagai salah satu inovasi guna membangun rumah tahan gempa, adalah hal yang terpenting untuk memperhatikan struktur dari bangunan tersebut.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera) Prof Arif Sabarudin, mengatakan, dalam membangun Risha yang terpenting adalah strukturnya.

"Sementara, untuk dinding bisa menggunakan batu bata atau kayu dan atap rangka baja ringan, termasuk menggunakan material dari rumah yang rusak sebelumnya," kata Arif, dalam keterangan persnya, Sabtu (6/10/2018).

Arif memaparkan, rumah tahan gempa teknologi Risha merupakan rumah sistem modular yang terdiri dari panel-panel beton dengan ukuran standar yang dirakit menggunakan baut-mur.

"Biaya pembangunan struktur rumah Risha diperkirakan Rp 25 juta hingga Rp 27 juta. Waktu pengerjaannya satu unitnya bila sudah ahli bisa selesai 6 jam, namun bila belum selesai dalam 2 hari. Oleh karenanya, setelah pelatihan dan semakin sering diterapkan akan semakin ahli," kata Arif.

Pemerintah juga telah menggelar pelatihan dan sertifikasi seperti di Lombok, NTB, sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Inpres Nomor 5 tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah lain yang juga terdampak di NTB, di mana rehab rekon rumah ditargetkan selesai dalam 6 bulan sejak 1 September 2018.


0 Komentar