Kamis, 25 Oktober 2018 10:35 WIB

Sandiaga Minta Tak Baper dan Janji Terus Perangi Ilegal Fishing

Editor : Yusuf Ibrahim
Sandiaga Shalahuddin Uno. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Sandiaga Shalahuddin Uno, berjanji akan menghadirkan kebijakan yang pro terhadap kesejahteraan nelayan dan sektor maritim jika terpilih menjadi Wakil Presiden RI. 

“Salah satu sektor yang paling produktif nelayan dan maritim, sehingga kami, Prabowo-Sandi akan menghadirkan kebijakan yang bisa memastikan terbukanya lapangan kerja dan kesejahteraan nelayan,” kata dia saat berdialog dengan nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari Jalan Blanak nomor 10 C, Tegalsari, Tegal Barat, Tegal, Kamis (25/10/2018).

Lebih lanjut, Sandi menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi nelayan saat ini adalah perizinan yang masih sulit, sehingga ke depan pihaknya akan mempermudah dan memberikan kepastian untuk melaut.

“Intinya diharapkan kemudahan perizinan, tapi kalau hal ini (perizinan) jangan baper ya, karena ini suara nelayan, bagaimana mereka diberikan kepastian untuk melaut. Kita akan serius menghadapi ini, keluhan nelayan ini menjadi aspirasi yang kita apresiasi,” jelas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Secara khusus, Sandi juga berjanji akan terus memerangi ilegal fishing dengan memastikan keberlanjutan sektor perikanan dan maritim. “Tentunya ada peraturan pemerintah, dicari solusi permanen berpihak kepada rakyat, lingkungan terjaga, penghasilan dan lapangan kerja tetap terbuka,” jelasnya.

Sementara, Direktur materi debat kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said mengungkapkan salah satu persoalan yang tengah dihadapi nelayan saat ini adalah kebijakan cantrang. “Akibat dari pelarangan itu kita mendengar itu beberapa pabrik pengolahan ikan itu tutup karena kekurangan bahan baku, ini sesuatu yang sangat memberatkan nelayan,”katanya.

Senada dengan Sudirman, anggota tim kampanye Prabowo-Sandi, Suswono menyebut berbagai problematika tersebut harus dievaluasi total agar nelayan tidak diberatkan.

“Komunitas yang kemiskinan tertinggi nelayan, perhatian dalam konteks mensejahterakan nelayan menjadi prioritas, periiznan dipermudah, saat ini nelayan biaya tinggi sendiri mencari ikan di laut, harus dievaluasi total, sehingga nelayan tidak diberatkan,” kata Suswono.(exe/ist)


0 Komentar