Rabu, 05 Desember 2018 20:54 WIB

Indonesia Diharapkan Bebaskan Bea Masuk untuk Ekspor Mesin Taiwan

Editor : A. Amir
Director of First Machinery Trade Company, Santosa Iswaratioso bersama perwakilan dari Taiwan (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Taiwan berharap agar pemerintah Indonesia membebaskan bea masuk untuk mesin Taiwan ke Indonesia, khususnya machining center dan CNC lathe, yang saat ini dikenakan 10% bea masuk. 

Hal tersebut disampaikan oleh Director of First Machinery Trade Company, Santosa Iswaratioso, dalam acara "Taiwan Make Tomorrow Come True" VR Press Conference, di Jakarta (5/12/2018). 

Menurut Santoso, Taiwan menginginkan adanya regulasi yang sama dengan negara-negara lain, seperti Jepang, Korea, dan Cina, yang tidak perlu membayar bea masuk bagi machining center dan CNC lathe. 

Bahkan, jika memungkinkan, mesin-mesin yang menjalankan industri 4.0 dibebaskan dari bea masuk, sama seperti injection machine.

"Maka, untuk perusahaan yang menjalankan industrial 4.0 dapat mendatangkan mesin dengan bebas bea masuk untuk memajukan industri di Indonesia." kata Santoso.

Menurut Santoso, pihaknya sudah sejalan dengan Industry 4.0 dan dalam upaya untuk memenuhi permintaan global yang berkembang untuk peralatan manufaktur otomatis cerdas, produsen Taiwan telah mulai menanamkan fungsi kecerdasan (seperti kompensasi suhu, anti-benturan dan optimalisasi proses manufaktur) ke dalam mesin, serta menyediakan sel otomatis dan jalur produksi dengan mengintegrasikan fasilitas otomatisasi (seperti lengan robot) ke pembuat mobil. 

Selain itu, lanjut Santoso, teknologi kecerdasan diterapkan untuk membuat mesin ramah lingkungan, untuk membantu klien mematuhi peraturan perlindungan lingkungan internasional. 

Teknologi manufaktur pemrosesan logam dengan hasil terbaik dan pengalaman yang luas dalam layanan di seluruh dunia menjadikan Taiwan mitra berkualitas bagi Indonesia, dalam membangun masa depan manufaktur yang cerdas bersama.

“Dengan meningkatnya tren IOT dan manufaktur cerdas, industri peralatan mesin Taiwan juga berfokus pada pengembangan sistem otomatisasi yang akan melengkapi pabrik-pabrik otomotif untuk menghadapi tantangan dan peluang di masa depan, khususnya memasuki era Industry 4.0,” kata Santoso. (Iki)


0 Komentar