Selasa, 23 April 2019 13:24 WIB

Liburan Lebaran Diperkirakan Masih Dihantui Kemacetan di Sejumlah Titik

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Masyarakat yang hendak mudik pada musim liburan Lebaran tahun ini diperkirakan masih akan dihantui kemacetan di sejumlah titik.

Untuk itu, diimbau agar dapat memilih waktu dan rute alternatif yang tepat agar mudik lebih nyaman. Beberapa titik yang masih rawan macet di antaranya adalah ruas tol Jakarta-Cikampek. 

Kemacetan di jalur yang merupakan pertemuan dari sejumlah ruas tol dari Jakarta dan sekitarnya itu, masih akan terjadi karena adanya proyek infrastruktur berupa jalur tol Jakarta Cikampek II (elevated), proyek light rail transit (LRT) Jabodebek dan pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Selain itu, berdasarkan hasil Survei Potensi Pemudik 2019 dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), ada beberapa titik lain yang juga rawan. Antara lain di Gerbang Tol (GT) Merak, GT Cigombong (Bogor), GT Kali Kangkung (Semarang), GT Colomadu (Solo), GT Ngawi (Jawa Timur) dan lokasi-lokasi wisata. 

“Di jalur tol Jakarta-Cikampek karena sisa kontruksi masih banyak yang dikerjakan, kemungkinan Jalur Tol Jakarta-Cikampek masih menjadi titik kemacetan dari arah Jakarta menuju ke lokasi mudik menggunakan angkutan pribadi,” ujar Menteri perhubungan, Budi Karya Sumadi, seusai Rapat Koordinasi kesiapan Angkutan Lebaran 2019, di Jakarta.

Dia menambahkan, Kementerian Perhubungan mengantisipasi lonjakan pemudik angkutan lebaran yang pengguna jalan tol khususnya di ruas Tol Jakarta-Cikampek. Beberapa langah yang akan dilakukan yakni dengan rekayasa lalu lintas seperti penerapan contra flow hingga satu jalur.

Budi Karya juga memastikan bahwa Tol Jakarta-Cikampek Elevated masih belum bisa difungsionalkan setelah mendapatkan konfirmasi dari pengelola tol PT Jasa Marga. “Karena itu, kita antisipasi semua bersama pemangku kepentingan dalam rangka menyiapkan manajemen lalu lintasnya. Kurang lebih rekayasa masih seperti tahun lalu seperti contra flow dan pengaturan lalu lintas lainnya. 

Tahun ini antisipasinya bisa dengan sistem satu arah,” ungkapnya. Pada kesempatan tersebut, Budi Karya juga mengimbau agar semua pihak terkait termasuk pemudik mengutamakan keselamatan. Terlebih pada moda transportasi darat, diimbau agar pemudik tidak menggunakan sepeda motor karena risiko kecelakannya sangat tinggi yakni mencapai 70%.

Sebelumnya, untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran 2019, Kemenhub bersama Kepolisian juga sempat mewacanakan pemberlakuan ganjil genap di beberapa jalur tol. Namun, hal itu masih harus dimatangkan dengan melibatkan operator, kepolisan dan dinas perhubungan setempat. 

Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Irra Soenardi sebelumnya mengatakan, wacana kebijakan ganjil genap di ruas tol, khususnya ruas tol Jakarta-Cikampek bisa diimplementasikan. Namun harus ada koordinasi banyak pihak seperti kepolisian, badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) serta Kementerian Perhubungan.

“Pada dasarnya kita siap saja mengikuti arahan dari pemerintah. Selama itu bisa mengurai kepadatan, dan sesuai dengan arahan dari regulator jalan tol dan pihak terkait lainnya. Tapi ini belum ada omongan dan pemberitahuan,” ujarnya.

Sebagai antisipasi kemacetan di jalur tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga juga akan memindahkan GT Cikarang Utama ke kilometer (km) 70 yang berada di sekitar Cikampek.

Pemindahan ini dilakukan karena kapasitas GT Cikarang dianggan sudah melebihi batas seiring perubahan tren komuter yang semakin hari kian jauh berada di luar Jakarta. Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Properti juga akan membangun tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area di koridor Trans Jawa untuk melayani pemudik. 

TIP yang akan dibuka meliputi tiga fasilitas di ruas tol Batang-Semarang dan tiga TIP di ruas Solo-Ngawi. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya memperkirakan jumlah kendaraan pribadi pada masa angkutan lebaran 2019 akan naik 13% dari tahun sebelumnya menjadi 10,61 juta unit.

Jumlah tersebut terdiri atas mobil pribadi sebanyak 3,76 juta unit atau tumbuh 17,59% dan sepeda motor sebanyak 6,85 juta unit atau tumbuh 10,78%.

“Salah satu penyebab tingginya penggunaan kendaraan pribadi adalah telah tersambungnya tol Trans Jawa. Dari total pemudik dengan mobil pribadi yang berangkat dari Jabodetabek ke tujuan mudik, 40% di antaranya memanfaatkan tol Trans Jawa,” pungkasnya. 

Terpisah, pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan, prediksi puncak kemacetan bakal terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek tidak hanya karena banyaknya kontruksi sekitar tol tersebut. 

Akan tetapi, banyaknya masyarakat yang beralih dari yang semula menggunakan pesawat ke kendaraan pribadi karena tinginya tarif tiket pesawat.

“Tapi bagi saya ini tidak masalah, yang penting masyarakat pengguna mobil pribadi di jalur tol ini tidak harus bertumpu di jalur tol, hendaknya pemudik juga memanfaatkan jalur arteri,” ungkapnya. 

Dia menambahkan, pemerintah bakal memberikan perhatian kepada jalur darat khususnya pemudik yang melintas di jalur tol dengan antisipasi rekayasa lalu lintas.

"Saya kira sosialisasi juga sudah banyak dilakukan pemerintah supaya tidak bertumpu di jalur tol semata, tapi bisa keluar tol sekadar istrahat melalui akses yang tersedia,” pungkasnya.

Kementerian Perhubungan memperkirakan, secara nasional jumlah penumpang angkutan umum pada periode mudik dan balik Lebaran 2019 bisa mencapai 22,83 juta orang. Angka itu mengalami pertumbuhan 4,14% ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 21,67 juta penumpang.

Adapun detail jumlah penumpang angkutan Lebaran 2019 setiap modanya terdiri atas penumpang bus sebanyak 4,68 juta orang, kereta api (KA) 6,45 juta penumpang, pesawat 5,78 juta orang, angkutan penyeberangan 4,53 juta penumpang, dan penumpang kapal laut sebesar 1,08 juta orang.

Mudik Gratis

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya mengurangi kemacetan dan angka kecelakaan lalu lintas saat arus mudik Lebaran. Salah satunya dengan menyediakan fasilitas mudik gratis dengan aneka moda transportasi.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, bakal menyediakan sekitar 1.300 bus gratis kepada pemudik, saat Lebaran 2019 dengan tujuan beberapa daerah di Indonesia.

Adapun Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan mudik gratis sepeda motor dengan kapal laut. Hingga Sabtu (20/4) pekan lalu, jumlah pendaftar mudik gratis motor dengan kapal laut telah mencapai 59% dari 2.922 orang kuota yang disediakan.

"Kuota untuk keberangkatan kapal tanggal 30 Mei 2019 sebanyak 1.000 sepeda motor dan 2.000 orang penumpang. Saat ini, telah terdaftar 534 sepeda motor dan 1.321 orang penumpang. Sehingga masih ada sisa kuota sepeda motor 466 dan 679 orang penumpang," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kapten Wisnu Handoko. 

Dia menambahkan, untuk kapal mudik gratis sepeda motor tahun 2019 telah disiapkan keberangkatan tanggal 1 Juni 2019 sebanyak 721 sepeda motor dan 1.601 orang penumpang dari total 1.000 sepeda motor dan 2.000 orang yang telah mendaftar.(sndo)


0 Komentar