Senin, 29 Februari 2016 12:32 WIB

Ini Dia Balerina Berjilbab Pertama di Dunia

Editor : Hermawan
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Ketika memutuskan memeluk agama Islam, Stephanie Kurlow di Sydney, Australia, langsung mengenakan jilbab. Bukan hanya dia yang memeluk Islam, tetapi juga keluarganya.

Gadis berusia 14 tahun yang berprofesi sebagai penari balet ini mengaku tidak canggung memakai jilbab ketika menari balet. Boleh dibilang, Stephanie adalah balerina berjilbab pertama di dunia.

“Bagi saya, menari itu seperti terbang Itu membuat saya merasa bebas," jelas Stephanie.

Stephanie juga berobsesi ingin membuka sekolah tari untuk anak-anak perempuan dari berbagai latar belakang. "Yang saya inginkan adalah berbagi keindahan seni balet yang menakjubkan, dan menginspirasi orang-orang muda lain yang mungkin tidak merasa begitu percaya diri untuk mengejar impian mereka karena pakaian yang mereka kenakan, keyakinan agama, atau kurangnya peluang," ujar Stephanie.

Stephanie mulai menari saat berumur dua tahun sampai tahun 2010. Saat dia dan keluarga memutuskan memeluk  Islam. "Semua dalam Islam masuk akal bagi saya," katanya.

"Saya ingin menjadi sederhana dan saya ingin tetap bermartabat. Saya ingin tahu tujuan hidup saya. Saya ingin menjalani gaya hidup sehat dan menghindari hal-hal yang berbahaya," ujar Stephanie.

Gadis belia ini kemudian sempat vakum dari balet, sebab dia berupaya mencari solusi dalam merekonsiliasikan agama barunya dengan seni balet.

"Kami pikir tidak ada fasilitas atau layanan untuk perempuan muslim dalam hal ini," ujarnya.

Perempuan berayah warga Australia dan beribu kelahiran Rusia ini memeluk Islam dan memakai jilbab karena mendapat inspirasi dari atlet angkat berat, Amna Al Haddad, juga pembaca berita berjilbab pertama di televisi Amerika Serikat, Noor Tagouri.

Stephanie juga melihat kepada balerina Michaela DePrince dan Misty Copeland yang tetap berkarya meski mereka warga keturunan Afrika-Amerika.

“Ketika tidak tempat bagi saya untuk belajar balet karena pakaian saya (berjilbab), ibuku membuka akademi seni pertunjukan yang mengajarkan seni balet, bela diri, dan kelas seni Aborigin untuk anak perempuan seperti saya," jelas Stephanie.

"Tidak ada satu pertanyaan tentang cara mereka berpakaian atau melihat dengan cara tertentu," ujar Stephanie lebih lanjut.

Stephanie merujuk kepada Australian Nasheed & Arts Academy yang dibuka tahun 2012. Semenjak itu, Stephanie pun kembali menari balet.

Soal prestasi, Stephanie meraih juara pertama dalam ajang pencarian bakat muslim. Dia juga mendapat anugerah Most Inspirational Young Star di Sydney's Youth Talent Smash yang berlangsung pada 2013. Ketika itu, Stephanie  menari balet memakai jilbab.

“Jilbab adalah bagian dari siapa saya, dan merupakan agama yang indah dan saya cintai," kata Stephanie.

Atas upayanya itu pun Stephanie bercita-cita melakukan pemberdayaan perempuan dengan cara-cara serupa. Itu sebabnya, dia telah meluncurkan halaman penggalangan dana di LaunchGood.com untuk membuka sekolah seni pertunjukan di Sydney.

"Saya tidak ingin orang-orang berlaku diskriminatif menahan siapa pun mencapai impian mereka dan keunikannya," tandas Stephanie.

"Saya percaya,  suatu hari semua anak dan orang muda akan memiliki kesempatan untuk melakukan dan menciptakan sesuatu, tanpa mengorbankan nilai-nilai mereka, kepercayaan atau penampilan," tegasnya seperti dilansir Deutsche Welle.(wan)
0 Komentar