Selasa, 01 Maret 2016 12:35 WIB

Lennox Lewis Berang Terhadap Usulan Presiden AIBA

Editor : Yusuf Ibrahim
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Mantan juara dunia asal Inggris, Lennox Lewis, berang mendengar usulan untuk mengizinkan petinju profesional bermain di Olimpiade. Lewis yang pernah memenangi medali emas untuk Kanada di Olimpiade Seoul itu, menyebut rencana tersebut tak adil bagi petinju amatir.

“Saya tahu mereka melakukannya pada olahraga lain, akan tetapi hal itu tak berlaku untuk tinju,” kata Lewis seperti dikutip dari BBC Sport. “Saya kira rencana itu hingga batas tertentu tidak masuk akal.”

Menurut Lewis hal yang paling harus diperhatikan adalah faktor kesalamatan para petinju. “Tinju Olimpiade diperuntukkan untuk amatir dan menjadi pencapaian tertinggi yang bisa Anda dapatkan, beserta menjadi juara dunia tinju amatir.”

“Inilah alasannya kami memasangkan pelindung kepala yaitu untuk melindungi mereka karena mereka belum memiliki banyak pengalaman.”

“Dan tiba-tiba saja, Anda akan melihat suatu skenario di mana seorang seperti Wladimir Klitschko, yang memenangi medali emas di Atlanta, dan juga memiliki banyak pengalaman, melawan seorang pemuda 18 tahun yang baru melakoni 10 pertarungan — bagi saya itu bukan hal adil.”

Rencana ini semula didengungkan oleh presiden AIBA (Asosiasi Tinju Internasional untuk Amatir), Dr Ching-Kuo Wo. Ia ingin menghapus peraturan yang melarang petinju profesional dengan 15 pertarungan atau lebih untuk berlaga di Olimpiade.

Usulannya ini masih menunggu persetujuan Komite Eksekutif AIBA, tapi Wu yakin bahwa “sangat mungkin”  untuk mengubah peraturan tepat waktu sebelum Olimpiade Rio de Janeiro.

Selain Lewis, presiden Konsul Tinju Dunia (WBC), salah satu organisasi tinju profesional paling bergengsi, juga mengecam rencana ini dan menyatakan Wu sebagai orang yang “tidak memahami makna tinju dan yang diwakili oleh tinju.”

“Dengan memasangkan petinju amatir melawan profesional dan menghilangkan pelindung kepala, AIBA menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki perhatian terhadap keselamatan pada petarung, atau cara yang benar untuk menggelar pertandingan olahraga,” kata Mauricio Sulaiman seperti dikutip dari Philstar.

“Bagaimana caranya turnamen tinju yang berlangsung berhari-hari bisa dilaksanakan secara aman dan adil tanpa pelindung kepala? Para petinju muda berhak untuk memiliki pilihan dan juga kesempatan di tinju amatir.” (exe/ist)
0 Komentar