Rabu, 02 Maret 2016 19:12 WIB

Kapolda : Penembakan Briptu Seno Aji oleh TNI Hanya Salah Paham

Editor : Danang Fajar
Laporan : Arif Muhammad Riyan

JAKARTA, Tigapilarnes.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, akhirnya angkat bicara perihal kasus penembakan terhadap salah satu anggota Reserse Narkoba Polres Jakarta Timur yakni, Briptu Seno Aji. Tito membenarkan adanya penembakan kepada salah satu anak buahnya tersebut, tapi dirinya menegaskan bahwa yang melakukan penembakan tersebut bukan dari oknum TNI AL.

Tito masih mendalami insiden penembakan salah satu anggota Reserse Narkoba Polres Jakarta Timur tersebut. Ia menuturkan motif dibalik penembakan ini dikarenakakan adanya salah pengertian dari kedua belah pihak.

"Intinya memang betul ada insiden penembakan anggota serse Polres Jaktim yang kakinya ditembak oleh oknum TNI AL. Nah, kita mempelajari sekarang, apakah penembakan ini terjadi karena salah paham atau ada motif lain. Sampai saat ini kita masih menduga bahwa ini motifnya adalah salah pengertian," tegasnya di usai acara peletakan batu pertama di gedung parkir Polda Metro Jaya, Rabu (2/3/2016) siang.

Dirinya menjelaskan, saat anggota Reserse Narkoba Polres Jakarta Timur melalukan penyergapan terhadap tersangka pengedar narkoba, anggota tersebut tidak menggunakan pakaian polisi melainkan menggunakan pakaian preman dan membawa senjata. Sehingga saat melakukan pengejaran di Jalan Raya TMII, anggota ini ditembak pahanya oleh salah satu anggota oknum TNI AL yang sedang memarkirkan mobilnya disekitar lokasi. Pasalnya salah satu nggota oknum TNI AL ini mengira Briptu Seno Aji merupakan kawanan begal.

"Anggota reserse ini belum memperkenalkan diri, sehingga pas pelaku pengedar narkoba ini berhasil di tangkap, kemudian mobil TNI AL ini kaget. Lampunya dihidupkan karena dia mau jalan, di stop juga oleh anggota kita,"tegasnya.

Sesuai dengan kabar yang beredar, awalnya Briptu Seno Aji melakukan pengejaran terhadap pelaku narkoba yang disinyalir merupakan anggota oknum TNI AL. Tito kembali menegaskan bahwa itu tidak benar.

"Dia sedang melakukan upaya penangkapan terhadap pelaku narkoba berupa sabu dan bukan oknum TNI pelakunya. Targetnya ada di dekat situ juga,"pungkas Tito.

Lanjut Tito, karena korban ini adalah anggota Polri di Polres Jaktim, Kapolres sudah melakukan penjelasan kepada anggotanya dan akan dijadikan bahan evaluasi.

"Karena kadang kita juga anggota polisi berpakaian preman, sehingga pada saat di jalan mereka melakukan pengejaran dengan membawa senapan api. Kadang masyarakat mengira apakah ini polisi penegak hukum atau pelaku kejahatan, kita kadang susah membedakan, itu problemnya disitu," tutupnya.
0 Komentar