Ini Sensasi Lihat Gerhana Via SLR

Laporan : Gita Ginting

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Demi melihat Gerhana Matahari Total (GMT) dan Gerhana Matahari Sebagian (GMS) yang terjadi di Indonesia hari ini, Rabu 9 Maret 2016, seorang laki-laki bernama lengkap Rizky Oktavio Arifin (21), bersama temennya, Aryo Baskoro (21), datang pagi hari ke jembatan UGM, Yogyakarta.

Mereka tiba dilokasi sekitar pukul 6.15 wib sampai dengan 8.30 wib, dimana fenomen grahana matahari itu menghilang.

"Di jembatan UGM. Berdua aja sama temen, dari Pukul 06.15 wib sampai 08.30 wib pas mataharinya mulai tinggi. Jelas lihatnya," kata Vio, yang tinggal di daerah Condong Catur, Yogyakarta, saat dihubungi tigapilarnews.com (9/3/2016).

Saat melihat gerhana tersebut, ia bersama temannya menggunakan kamera DSLR agar matahari terlihat jelas dan tidak merusak penglihatannya. Akibat menggunakan kamera, kedua pria tersebut menjadi banyak perhatian orang disekitarnya karena bisa menonton lewat kamera secara jelas, tidak menggunakan kacamata Grahana.

"Inisiatif aja bareng temen. Pakai kamera DSLR. Kamera kan ada filternya, jadi bisa liat dengan jelas prosesnya. Aku jadi diperhatian orang sekitar karena nonton lewat kamera. Beli kacamata mahal, mbak", jelasnya.

Pria ini berinisiatif menonton berdua bersama temannya daripada nonton bareng di tempat yang telah ditentukan. Hal itu dilakukan agar lebih fokus menikmati proses fenomena grahana matahari. Ia pun mengatakan bahwa saat menjelang nonton, tidak ada pedagang yang berjualan disekitar tempat nontonnya.

"Inisiatif aja. Kalau nonton bareng kan pasti ramai yak. Aku mau fokus ke momentnya aja sih. Gak ada pedagang yang jualan. Jadi bisa fokus", tutupnya.

Sementara, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Leo (24), salah satu warga Jakarta yang menonton fenomena tersebut, mengatakan ia kurang puas lantaran hanya 80% persen dapat melihat gerhana matahari tersebut.

"Kurang jelas. Sekitar 80% doang. Itu juga gantian ngeliatnya karena ramai. Pinjem kacamata orang," tukasnya.

---