Selasa, 15 Maret 2016 09:47 WIB

Harga Cabai Meroket Hingga 100 Persen

Editor : Hermawan
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com – Harga cabai kian meroket di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur sejak sepekan lalu hingga 100 persen. Konsumen dan pelanggan mengeluhkan kondisi ini.

Sumarno (50), pedagang cabai di pasar tersebut menjelaskan hampir semua jenis cabai harganya mengalami kenaikan. Misalkan, untuk jenis cabai keriting, harganya Rp 38 ribu per kilogram dan kini menjadi Rp 42 ribu per kilogram pekan lalu. Bahkan pada bulan Februari lalu harganya hanya Rp 21 ribu per kilogram.

"Cabai merah besar, bulan Februari Rp 42 ribu per kilogram, minggu lalu Rp 48 ribu per kilogram dan sekarang Rp 51 ribu per kilogram," ujar Sumarno, Selasa (15/3/2016) pagi.

Juga cabai rawit merah, bulan lalu hanya Rp 13 ribu per kilogram. Kemudian naik menjadi Rp 37 ribu per kilogram dan sekarang mencapai Rp 44.400 per kilogram. Sedangkan, cabai rawit hijau, bulan lalu Rp 8.000 per kilogram, dan kini Rp 22 ribu per kilogram.

Meroketnya harga cabai ini tidak hanya dikeluhkan pembeli. Pedagang turut mengeluhkan kondisi ini. Sebab dengan harga tinggi secara otomatis mengurangi omzet pedagang. Banyak pembeli atau pelanggan yang mengurangi belanjanya.

Menurut Sumarno, kenaikan harga lebih dipicu banyaknya tanaman cabai yang diserang hama patek. Sehingga daunnya layu dan mengering. Akibatnya, banyak petani tidak dapat memanen cabainya. Kondisi ini memicu merosotnya pasokan barang ke Pasar Induk Kramat Jati.

Mutmainah (40), salah seorang pembeli mengaku prihatin dengan kenaikan harga cabai. Sebab, dia sendiri harus menjual kembali ke konsumen secara eceran. Wanita ini sehari-hari berjualan cabai di pasar kaget di kawasan Kebon Sayur Kebon Nanas, Jakarta Timur.

"Kalau harganya mahal, kami juga bingung jualnya lagi ke pelanggan. Karena banyak yang mengeluh dan akhirnya membelinya jadi sedikit. Semoga bisa cepat turun harganya," imbuh Mutmainah.

 
0 Komentar