Sabtu, 02 April 2016 16:20 WIB

ABK Indonesia dan Myanmar Dilepas, Empat ABK Malaysia Diculik Abu Sayyaf

Editor : A. Amir
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Dari empat anak buah kapal (ABK) kapal Malaysia yang dicegat di Pulau Ligitan, pulau kecil di Tawau, Sabah, terdapat dua ABK dari Indonesia  dan 3 ABK Myanmar yang tidak ikut diculik kelompok bersenjeta Abu Sayyaf.

Para pelaku dilaporkan menodongkan senjata api dan memaksa awak turun dari kapal. Para pria bersenjata yang menumpang kapal motor itu kemudian membawa pergi empat warga Malaysia dari kapal tersebut. Sedangkan lima awak kapal lainnya, yang semuanya warga negara asing, tidak ikut diculik.

"Lima orang lainnya yang ada di kapal, yakni sejumlah warga Myanmar dan warga Indonesia, dilepaskan," sebut Komisioner Polisi Wilayah Sabah, Abdul Harun, kepada kantor berita Malaysia, Bernama.

Kelima awak asing itu terdiri atas tiga warga Myanmar dan dua warga Indonesia. Kelimanya langsung berlayar ke Tawau dan melaporkan penculikan itu pada polisi setempat. Kini, kelima awak asing itu tengah dimintai keterangan lebih rinci soal insiden yang terjadi pada Jumat (1/4) malam waktu setempat.
Penyelidikan awal, seperti dilansir media Malaysia, The Star, Sabtu (2/4/2016), menyebut kapal berbendera Malaysia, MV MASFIVE 6, yang membawa 9 ABK itu dicegat 8 pria bersenjata ketika berlayar di dekat Pulau Ligitan, pulau kecil di Tawau, Sabah yang sempat jadi sengketa Malaysia dan Indonesia.
Hingga kini, otoritas Malaysia masih menyelidiki apakah penculikan itu terjadi di wilayah perairan Malaysia atau perairan internasional. "Area itu sangat luas dan kita memiliki aset di sana. Jadi kami masih menyelidiki apakah insiden itu terjadi di dalam atau luar perairan kita," terang Abdul Harun.

Sekedar mengetahui, kapal Malaysia itu tengah berlayar kembali ke Tawau setelah mengantarkan muatan berupa gelondongan kayu ke Manila, Filipina, ketika dicegat sekelompok pria bersenjata. Belum ada konfirmasi resmi bahwa kelompok Abu Sayyaf benar yang mendalangi penculikan itu.

Juru bicara militer regional Filipina, Felimon Tan, menyatakan pihaknya masih memverifikasi laporan penculikan tersebut. Namun laporan media lokal, Inquirer.net, menyatakan penculik 4 warga Malaysia itu memang anggota kelompok Abu Sayyaf. Belum ada laporan soal uang tebusan yang diminta pelaku penculikan tersebut.

Perlu diketahui, penculikan 4 warga Malaysia ini terjadi setelah penculikan 10 warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf pada akhir Maret lalu. Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp 15 miliar dan mengultimatum pembayaran paling lambat pada 8 April mendatang.
0 Komentar