Senin, 04 April 2016 11:13 WIB

IPW : Operasi Penangkapan Santoso Makin Tak Masuk Akal

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Presiden Jokowi harus bersikap tegas memberikan batas waktu kepada Polri agar bisa segera menangkap tokoh teroris Santoso alias Abu Wardah di Poso, Sulawesi Tenggara (Sulteng).

Sebab upaya penangkapan Santoso sepertinya sudah tidak masuk akal lagi. Aparat keamanan sepertinya sudah dipermaikan Santoso, terutama dengan gambar-gambar yang diunggah Santoso cs di media sosial di saat TNI-Polri kesulitan untuk menangkapnya.

"IPW menilai, perburuan Santoso sangat tidak masuk akal karena begitu banyaknya aparat yang terlibat dan begitu panjangnya waktu yang dibutuhkan, tapi Santoso tak kunjung tertangkap," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan pers, Senin (4/4/2016).

Saat ini kekuatan personel Satgas Operasi TInombala untuk memburu. Santoso sebanyak 3.000 orang, yakni terdiri dari TNI 1.800 personel dan Polri 1.200 personel. Semua personil yang terlibat sangat terlatih. Pasukan sudah terlibat dalam Operasi Tinombala sejak 9 Januari 2016 hingga sekarang, Tapi Santoso tak kunjung tertangkap. Padahal jumlah pasukan Santoso hanya 31 orang dengan senjata seadanya.

"Bagaimana pun fakta ini harus dipertanyakan dan dievaluasi agar kredibilitas TNI-Polri diragukan. Apakah ke 3.000 personil TNI-Polri yang sangat terlatih itu berhasil dipecundangi Santoso cs. Atau kasus ini menunjukkan bahwa sesungguhnya aparatur keamanan Indonesia sangat tidak terlatih, sehingga gampang dipecundangi Santoso," terangnya.

Neta berpendapat, kasus Santoso sekaligus menunjukkan betapa lemahnya intelien aparatur keamanan negeri ini sehingga 3.000 personilnya tidak berdaya menghadapi 31 pasukan Santoso, yang tiga di antaranya WNA.

Namun patut dipertanyakan pula, apakah keberadaan Santoso sengaja dibiarkan untuk sebuah proyek latihan atau proyek keamanan? Tentunya, proyek untuk menangkap Santoso yang melibatkan banyak personil ini jumlah anggarannya tidak sedikit.

"Untuk itu Komisi III DPR sebagai mitra Polri perlu mempertanyakan, berapa besar anggaran dalam operasi penangkapan Santoso dan kenapa yang bersangkutan tak kunjung tertangkap. DPR dan Presiden Jokowi perlu memberi batas waktu, sampai kapan Polri bisa menangkap Santoso, sehingga Polri tidak terus menerus dipermalukan oleh foto-foto selfi para teroris tersebut yang muncul di media sosial," pungkasnya.
0 Komentar