Kamis, 07 April 2016 16:15 WIB

WNI Disandera, Putri Soeharto Tuding Pemerintah Banyak Pencitraan

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto menyesalkan lambannya penanganan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) terkait warga negara Indonesia yang disandera kelompok separatis dari Filipina selatan Abu Sayyaf.

Seharusnya, lanjut putri Presiden Soeharto, pemerintah tidak perlu mempertontonkan sejumlah langkah penanganan pembebasan sandera kepada publik.

"Kebanyakan publikasi pencitraan serbu-serbu saja gak usah ini gak usah itu," kata dia di Gedung DPR, Kamis (7/4/2016).

Lebih lanjut, mantan istri Ketua P. Gerindra Prabowo Subianto ini menyarankan agar penanganan pembebasan sandera harus meniru cara-cara yang pernah dilakukan pada masa pemerintahan Soeharto yang tidak ramai di publik sebelum sandera bisa diselamatkan semuanya.

"Dulu kasus Woyla saja selesai dan berhasil baru (publis) ke media . Ini pemberangkatan saja udah gini-gini," sindir Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.

Sekedar informasi, Kelompok Abu Sayyaf mendeadline Indonesia agar membayar tebusan bagi 10 awak Kapal Brahmana 12 yang mereka sandera, 8 April 2016 mendatang, jika tidak, Abu Sayyaf akan membunuh para sandera
0 Komentar