Senin, 11 April 2016 07:00 WIB

Mengenal Sosok Umar Patek dan Hubungannya dengan Abu Sayyaf

Editor : Rajaman
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Nama terpidana teroris Umar Patek tengah dipersiapkan pemerintah Indonesia sebagai negosiator untuk dapat membebaskan 10 WNI disandera kelompok Abu Sayyaf sejak 26 Maret lalu.

Lalu siapa sosok Umar Patek itu sendiri dan apa hubungannya dengan militan Abu Sayyaf?

Merunut ke belakang, mengapa pria bernama asli Hisyam bin Alizein atau yang akrab disapa Umar Patek menawarkan diri sebenarnya punya alasan. Patek dahulu pernah bermukim di Pulau Basilan. Dia akrab, dan kabarnya menjadi salah satu anggota majelis syura kelompok Abu Sayyaf. Jadi kemungkinan besar dia sangat mengenal para penyandera.

Tapi apakah akan efektif bila Patek turun? Kabarnya, setelah Janjalani pentolan kelompok Abu Sayyaf tak lagi memegang tampuk, semua anggota kelompok ini jalan masing-masing, termasuk Patek yang beberapa tahun kemudian meninggalkan Filipina.

Untuk diketahui juga sosok Umar Patek merupakan asisten koordinator lapangan (Askorlap) dalam aksi terorisme Bom Bali Pertama pada tahun 2002. Insiden itu menewaskan 202 orang.

Umar Patek disebut-sebut pernah membekali para petinggi militan Abu Sayyaf saat ini dengan pelatihan menggunakan senjata api serta merakit bom.

Terpidana teroris asal Jawa Tengah ini hidup berpindah-pindah negara. Tapi pria blasteran Jawa-Arab ini bermukim paling lama di Mindanao Filipina serta Afghanistan.

Sempat dekat dengan Al Qaidah, pelarian Umar Patek akhirnya berakhir pada 25 januari 2011 di Kota Abbottabad, Pakistan karena tertangkap intelijen setempat.

Tak sampai setahun berikutnya, dia diekstradisi ke Tanah Air. Saat masih buron, Umar Patek dicari oleh pemerintah Amerika Serikat, Australia, serta Indonesia, dengan nilai buruan mencapai USD 1 juta.

Lalu apakah Umar Patek mampu membawa angin segar dan menyelamatkan 10 WNI yang ditahan militan Abu Sayyaf? Doa terbaik tentu untuk 10 WNI yang disandera. Semoga saja mereka bisa segera bebas, ada keluarga, istri, anak dan orangtua yang menanti.
0 Komentar